Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berlomba untuk Hidup

18 Agustus 2022   13:22 Diperbarui: 18 Agustus 2022   13:30 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu dari berbagai lomba yang sering diadakan saat memperingati hari kemerdekaan RI adalah panjat pinang. Sekarang memang mulai jarang karena sulit mendapatkan pohon pinang, kalau pun ada harganya mahal. 

Dalam lomba panjat pinang tersebut beberapa orang berusaha memanjat pohon pinang untuk mendapatkan hadiah yang disimpan (diikat) oleh panitia di puncak pohon.

Kalau dalam kondisi normal mungkin sangat mudah memanjat pohon pinang tersebut, tapi dalam lomba ini panitia melumuri batang pohon pinang dengan oli atau minyak sehingga licin.

Tentu saja hal yang sulit bahkan hampir mustahil, memanjat pohon pinang yang licin tersebut. Jangankan sampai ke puncak, langkah pertama saja sudah turun lagi. Sehingga dibutuhkan kerjasama antar peserta panjat pinang, yang biasanya terdiri dari 6 sampai 8 orang.

Kenapa panitia harus melumuri pohon pinang dengan oli? Tentu saja supaya licin, tetapi kenapa harus licin?

Supaya peserta tidak mudah meraih hadiah, supaya ada adegan bagaimana peserta berusaha mengatasi licinnya pohon, supaya semuanya menjadi hiburan bagi penonton. Dan ... itulah pelajaran yang dapat kita tangkap dari peristiwa panjat pinang. Dan itu pula yang ingin saya tulis kali ini.

Pohon dibuat licin sebagai gambaran bahwa untuk meraih sesuatu itu tidak mudah. Harus ada ikhtiar, harus keluar keringat, tenaga, airmata, bahkan mungkin darah. Tidak ada sesuatu pun yang ingin kita raih tanpa perlu usaha. Bahkan kalau misalnya kita ujug-ujug mendapatkan sesuatu, tanpa usaha sebelumnya, kita patut curiga.

"... Bekerjalah kamu maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang Mukmin ...."

Demikian firman Allah Swt di surat At-Taubah ayat ke-105. Menegaskan perintah-Nya kepada kita supaya bekerja.

Bekerja saja, berusaha saja, lakukan sesuatu sebagai bukti upaya kita. Nanti Allah, Rasul-Nya dan orang-orang beriman akan melihat usaha kita itu. Karena bagi orang yang berusaha, tidak ada kata sia-sia. Siapa pun yang berusaha akan mendapatkan manfaat (hasil) dari usahanya itu.

Mungkin saja di akhir usaha, apa yang kita harapkan tidak tercapai. Kita menganggapnya sebagai sebuah kerugian. Namun perlu diingat, dalam prosesnya, saat kita berusaha itu, ada manfaat yang kita dapatkan, minimal kita mendapatkan ilmu dan pengalaman, supaya kita tidak mengalami hal yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun