Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Peg BUMN - Write and read every day

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rahasia Sedekah

14 Juni 2022   16:06 Diperbarui: 14 Juni 2022   16:12 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sedekah/sumber: kompas

Tahukah Anda ibadah yang paling diinginkan oleh orang yang sedang meregang nyawa, hampir menemui ajalnya?

Ibadah ini sangat mulia, sampai-sampai orang yang akan menemui ajalnya itu, memohon kepada kepada Tuhan untuk ditangguhkan ajalnya, barang sebentar, untuk melakukan ibdah ini.

Bukan salat. Bukan puasa. Bukan ibadah haji. Bukan pula berjihad.

Lalu ibadah apa?

Sedekah!


Keluhan (doa) orang yang akan menemui ajalnya untuk bersedekah bisa Anda baca di al-Quran surat al-Munafiqun ayat 10.

Orang-orang yang akan meninggal akan berdoa demikian,

"Rabbi lawlaa akhkhartanii ilaa ajalin qariibin fa-ash-shaddaqa wa-akun mina ash-shaalihiin".

Yang artinya, "Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang salih."

Ada apa dengan ibadah sedekah?

Untuk mengetahui keutamaan sedekah ini, cukup kiranya dijelaskan oleh Rasullah Saw dalam sabdanya di hadis yang diriwayatkan Thabrani.

Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya sedekahnya orang muslim itu dapat menambah umurnya, dapat mencegah kematian yang buruk (su'ul khotimah), Allah akan menghilangkan darinya sifat sombong, kefakiran dan sifat bangga pada diri sendiri."

Ada 5 keutamaan sedekah yang disampaikan Rasulullah di hadis tersebut, yaitu:

  • Menambah umur,
  • Mencegah kematian yang buruk,
  • Menghilangkan sifat sombong,
  • Menghilangkan kefakiran, dan
  • Menghilangkan sikap berbangga pada diri sendiri.

Menambah Umur

Tentu saja, menambah umur di hadis di atas bukan menambah masa hidup manusia di dunia. Karena umur manusia memang sudah dijatah. Sudah ada kepastiannya, dan tidak dapat ditambah atau dikurangi. Manusia hidup di dunia selama jatah umurnya itu.

Sedekah adalah ibadah sosial, ibadah yang berhubungan dengan orang lain. Kesan yang baik, yang kita tinggalkan melalui sedekah kita, di mata orang lain itulah yang memperpanjang hidup kita. Selama kebaikan yang kita tinggalkan masih dirasakan, maka 'kehadiran' kita pun masih dirasakan.

Apalagi sedekah itu berupa sesuatu yang diambil manfaatnya dalam waktu lama, seperti wakaf tanah untuk pesantren, membangun masjid di daerah yang sebelumnya tidak ada masjid, merehab/memperbaiki satu-satunya masjid yang ada di satu wilayah, dll.

Mencegah Kematian yang Buruk

Kematian adalah batas kita beraktivitas di dunia. Tentu kita berharap saat di akhir itu kondisi kita sedang ada dalam kebaikan. Karena itu akan membekas dan memberi kesan yang lama kepada orang-orang yang kita tinggalkan.

Selain kesan yang baik untuk diri kita, kematian yang baik pun meninggalkan kesan yang baik untuk keluarga kita di mata masyarakat umum.

Bayangkan seseorang yang meninggal saat sedang berselikuh, atau merampok, atau saat berbuat dosa lainnya. Tentunya, keluarga yang kita tinggalkan, akan menanggung malu pula, serta mendapat stigma negatif dari lingkungan.

Rasululah Saw menjanjikan, kita tidak akan mengalami hal buruk saat kematian datang, selama kita rajin bersedekah.

Menghilangkan Sifat Sombong

Dalam sebuah hadis Rasulullah mengartikan sombong dengan menolak kebenaran dan merendahkan orang lain. Dengan bersedekah sifat empati kita tumbuh, kepedulian kita kepada sesama bertambah, sehingga tidak akan ada sedikitpun dalam diri kita sifat tidak peduli dan merendahkan orang lain.

Sedekah menekan keinginan kita untuk menjadi orang yang paling. Paling kaya, paling hebat, pintar, dan paling benar. Sehingga dalam melihat satu permasalahan kita tidak memakai kebenaran versi kita, tetapi kebenaran yang memang diakui secara umum.

Menghilangkan Kefakiran

Secara sekilas sepertinya keutamaan sedekah yang ini bertolak belakang. Sedekah teknisnya kan memberikan sebagian harta kita, jelas harta kita akan berkurang. Sehingga semakin banyak sedekah akan semakin banyak harta kita yang dikeluarkan, dan itu akan membuat kita fakir (miskin).

Tentu Allah Swt, melalui Rasulullah, punya perhitungan sendiri. Selain terbukti secara realita tidak terbukti ada orang yang rajin dan banyak bersedekah lalu jatuh miskin, juga fakir di sini adalah fakir nanti di yaumil akhir.

Harta yang kita sedekahkan tidak hilang, tetapi kita kirim duluan ke akhirat, dan kelak akan menyelamatkan kita.

Menghilangkan Sikap Berbangga pada Diri Sendiri

Sedekah memaksa kita mempergunakan harta untuk hal-hal yang bermanfaat, sekaligus mencegah kita menggunakan harta untuk sesuatu yang bersifat hura-hura.

Saat ini untuk bersedekah banyak cara dilakukan. Kemajuan teknologi membuka peluang yang sangat luas untuk kita bersedekah. Tawaran-tawaran untuk bersedekah dari Yayasan atau Lembaga sosial hampir setiap hari kita dapat melalui pesan di WA. Kita tinggal memilih mau sedekah ke mana.

Atau, bisa juga melalui website-website charity seperti kitabisacom atau sharinghappinesscom, seperti yang saya lakukan tiap hari Jum'at. Di sana banyak pilihan untuk menyalurkan sedekah kita.

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun