Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Freelancer - Pensiunan yang ingin terus menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berusaha menuliskan apa saja yang bermanfaat, untuk sendiri, semoga juga untuk yang lain

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pembunuh Berantai

9 Januari 2021   07:31 Diperbarui: 9 Januari 2021   07:40 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Lalu?" tanyaku penasaran dengan ceritanya.

"Aku tadinya mau mengundurkan diri. Tapi bosku menantangku untuk menjadi penulis," lanjutnya.

"Penulis? Apa bedanya?" tanyaku lagi.

"Maksudnya menulis fiksi. Bosku menantangku untuk menulis cerita bersambung di mediaku. Kalau ceritaku nanti banyak yang 'read', ratingnya tinggi, aku akan mendapat bonus tambahan yang lebih besar dari sekedar meliput kasus."

"Oh ya? Lalu, kau sudah mulai nulis ceritanya?"

"Sudah! Sudah jalan 12 chapter. Sampai saat ini yang 'read' lumayan. Tapi aku belum puas. Aku harus menulis cerita yang betul-betul mirip dengan kenyataan."

"Ooh ... jadi itu alasan kamu sedang riset?" tanyaku. "Ngomong-ngomong kamu nulis cerita tentang apa?" Aku makin tertarik dan penasaran.

"Pembunuhan!" jawabnya singkat.

"Pembunuhan?"

"Ya. Tapi tidak seperti pembunuhan yang aku temui dalam kasus-kasus selama ini. Pembunuhan dalam ceritaku ini penuh misteri. Sampai-sampai polisi tidak bisa mengungkap kasusnya, walaupun korban sudah jatuh sembilan orang."

"Sembilan?" tanyaku kaget, "Berarti itu pembunuhan berantai?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun