Mohon tunggu...
Urip Budi Harto
Urip Budi Harto Mohon Tunggu... Guru - Guru IPA di SMPN 2 Kangayan

Saya adalah seorang murid dari siswa-siswa saya yang luar biasa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Budaya Positif akan Menciptakan Sekolah yang Dirindukan

4 September 2022   09:34 Diperbarui: 4 September 2022   09:46 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dokpri
Dokpri
Budaya Positif akan Menciptakan Sekolah yang Dirindukan.

Pendidikan adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan seseorang. Pendidikan tidak terbatas hanya pada usia anak-anak saja, namun terus berlangsung sepanjang hayat. Ki hajar dewantara yang kita kenal sebagai bapak Pendidikan, memiliki pemikiran yang terus menjadi pondasi pengembangan Pendidikan di Indonesia lewat semboyan Ing ngarso sung tulodo,  Ing madya mangun karso, Tut wuri Handayani, yang artinya di depan menjadi teladan, di tengah membangun semangat, di belakang memberikan dorongan. 

Semboyan tersebut harus di hayati oleh guru agar peran kita sebagai guru menjadi lebih maksimal, di depan siswa kita di wajib menjadi tauladan yang baik karena setiap gerak gerik kita akan di pantau dan tiru oleh murid kita, di tengah-tengah siswa kita harus mampu menjadi teman yang membuat siswa menjadi lebih semangat, dari belakang kita dapat memberikan dorongan agar siswa bisa bisa melangkah maju mencapai apa yang mereka cita-citakan.

Pemikiran ki hajar dewantara bahwa Pendidikan itu menuntun segala kodrat anak agar mereka mencapai keselamatan sebagai manusia ataupun masyarakat. Pendidikan harus mampu membawa seseorang menjadi orang yang selamat sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. 

Pemikiran ki hajar dewantara di atas menempatkan kita sebagai penuntun siswa ke jalan yang benar, agar siswa tidak hilang arah terhadap tujuan. 

Terkait bagaimana mereka mencapai tujuan tersebut setiap siswa memiliki cara dan kecepatan masing-masing, maka dari itu pembelajaran saat ini memberikan kemerdekaan kepada guru dan siswa dalam mencapai tujuan tertentu sesuai dengan kecepatan belajar siswa, agar guru dan siswa dapat mengekplorasi  pengetahuan dan karakternya lebih mendalam, hal tersebut kemudian dikemas dalam kurikulum nasional saat ini yaitu kurikulum merdeka. 

Pembelajaran di sekolah saya secara sekilas telah menerapakan pemikiran ki hajar dewantara di atas, dimana hampir semua guru dapat memberikan tauladan yang baik, para guru mampu membaur dengan baik dengan siswa, dan memberikan dorongan dan motivasi kepada siswa. 

Beberapa contoh yang dapat saya sebutkan di antaranya guru mampu datang tepat waktu, dan memberikan dorongan kepada siswa untuk semangat sekolah terutama bagi kelas akhir, yang biasanya  sebagian dari mereka memilih bekerja di banding bersekolah, para guru menuntun dan mendorong siswa untuk dapat melanjutkan sekolahnya. 

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang telah diprakarsai oleh Ki Hajar Dewantoro kita sebagai seorang guru harus dapat menghayati atau menginternalisasi nilai-nilai sebagai guru penggerak,  nilai-nilai diantaranya adalah Mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak pada murid.  nilai-nilai tersebut harus menjadi panduan seorang guru untuk dapat menjalankan perannya secara baik.  

Nilai-nilai tersebut harus dari dasar moral seorang guru dalam menjalankan perannya di sekolah.   guru sebagai agen perubahan perlu terus melakukan pergerakan pergerakan ke arah yang lebih baik  dengan tetap memegang nilai-nilai Luhur tersebut. peran guru dalam menciptakan budaya positif di sekolah sangatlah penting.   

guru dalam mewujudkan budaya positif di sekolah dapat menjalankan peran sebagai pemimpin pembelajaran dan mendorong kolaborasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun