Mohon tunggu...
Zainal
Zainal Mohon Tunggu... Editor - Freelancer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Freelancer

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ide Bisnis Kopi

15 Agustus 2022   14:21 Diperbarui: 15 Agustus 2022   14:32 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu produk kopi yang sedang kita bicarakan di komunitas Musi Rawas adalah kopi selangit. Produksi bubuk kopi dari kelompok hutan Forers di desa Thunas Harapan Karangpanggung, distrik Selangit dengan sertifikat kopi, rasa, harga yang harus ditanggung.

Wilayah Distrik Selangit di Musi Rawas Regency terutama (+ 60%) adalah kawasan hutan, dua kawasan konservasi hutan (TNK) dan hutan produksi yang terbatas. 

Sebagai area hulu kapal selam Lakare, yang diluncurkan sejauh ini, penutup vegetasi masih dipelihara dalam bentuk hutan primer, hutan sekunder kepadatan tinggi dan area lain yang digunakan dengan sistem penanaman produk dasar campuran atau yang diketahui dengan nama agroforestri.

Agroforestri yang dikembangkan di wilayah ini adalah pengelolaan tanaman karet dalam bentuk tanaman dasar dan tanaman kopi dalam bentuk tanaman dan tanaman yang terganggu dan beras yang mengisi bagian bawah sistem agroforestri.

Kopi selangit

Selain karet, bisnis kopi adalah salah satu produk utama di distrik Distrik Selangit di Musi Rawas Regency. Banyak orang mengolah kopi tetapi belum mengubahnya menjadi produk superior di Kabupaten Musi Rawas dan hanya menjual kopi untuk memenuhi kebutuhan biji kopi di kota Lubuk Linggau dan sekitarnya. Transformasi benih dalam bubuk kopi dilakukan oleh pabrik tanpa melibatkan komunitas lokal.

Dengan melihat potensi besar dan belum berkembang, Giz Bioclime dan KPHP Lakitan telah menjalani pelatihan dalam analisis dan pengembangan pasar (MA&D). Pelatihan yang melibatkan kelompok masyarakat di hutan, termasuk staf dari desa Karang Panggung, KPH dan LSM, 

untuk mengidentifikasi dan melihat peluang komersial dari produk hutan non -bimber, permintaan pasar yang tinggi dan memiliki nilai yang akan dikembangkan sebagai perusahaan kelompok bisnis bisnis bisnis bisnis bisnis . Hasil kegiatan untuk mengungkapkan kopi sebagai barang yang unggul.

Pelatihan saya

Pelatihan MA & D, Kerjasama BioClime-Giz, Lakitan KPHP, Recoftc dan Pusdiklat

Salah satu tujuan Giz Bioclime dengan KPHP Lakitan adalah mencoba meningkatkan pendapatan masyarakat di sekitar hutan dan telah dilakukan bersama untuk dapat mengembangkan urusan petani hutan Thunas Harapan Group dengan pusat transformasi biji kopi pemanenan pemanenan proses pemasaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun