Mohon tunggu...
Unu Nurahman
Unu Nurahman Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 Leuwimunding Kabupaten Majalengka dan Dosen Fakultas Ilmu Budaya Prodi Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Sebelas April Sumedang

Guru Penggerak Angkatan 2 Pengajar Praktik PGP Angkatan 6 dan 9 Sie, Humas Komunitas Guru Penggerak Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi antar Materi Pengelolaan Program yang Berdampak Kepada Murid

17 Oktober 2021   03:33 Diperbarui: 9 April 2024   12:19 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

UNU NURAHMAN

CGP Angkatan Ke-2 Kabupaten Majalengka

Fasilitator: YADI GUNAWIADI, S.Pd.,M.M.Pd.

Pengajar Praktik: ENDUNG S.Pd.

Sesuai dengan kebijakan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Anwar Makariem, Guru Penggerak adalah talenta pemimpin masa depan, seperti kepala sekolah, pengawas dan lainnya, oleh karena itu beliau telah merancang regulasi yang mendukung dan memastikan alumni penggerak benar benar mendapatkan prioritas dan kesempatan pertama di posisi kepemimpinan, Modul 3.3. Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) memberikan vekal pengetahuan kepada Calon Guru Penggerak untuk melaksanakan peran pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan program yang berdapak kepada murid.

Dalam implementasi modul pemimpin dalam pengelolaan sumber daya sekolah, seorang pemimpin pembelajaran harus mampu bersinergi dengan semua pihak yang ada di sekolah baik dewan guru, staff, siswa, orang tua siswa, dan juga masyarakat sekitar sekolah untuk dapat secara bersama-sama menginventarisasi segala sumber daya (aset) yang dimiliki sekolah dan menjadikan segala aset tersebut sebagai kekuatan yang dimiliki oleh sekolah untuk dikelola dan dimanfaatkan dalam rangka menyusun program sekolah yang berdampak kepada murid.

Pengelolaan Program yang berdampak pada murid memiliki keterkaitan dengan Filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara. Proses menuntun yang dilakukan guru untuk memerdekakan belajar murid akan cepat terrealisasi dengan program-program sekolah yang berdampak pada murid. Program-program sekolah yang mengarahkan dan menuntun murid untuk bisa hidup sesuai dengan kodrat alam dan zamannya. Segala potensi yang dimiliki murid akan berkembang secara maksimal dengan adanya program yang berdampak pada murid.

Program ini tentunya disesuaikan dengan visi dan misi sekolah dan dilaksanakan melalui tahapan-tahapan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, rencana tindak lanjut dan perbaikan. Perencanaan yang matang akan menentukan keberhasilan dan kesuksesan dari program tersebut. Rencana sebagai langkah awal akan menuntun langkah-langkah selanjutnya yang mengarahkan terhadap pencapaian tujuan dan cita-cita yang ingin dicapai dari program tersebut.

Seorang pemimpin pembelajaran harus mampu menyusun dan mengelola program sekolah yang berdampak kepada murid dengan berpijak pada sumber daya yang dimiliki sekolah utamanya guru dan juga murid. Melalui penerapan Inkuiri Apresiatif dengan menggunakan tahapan BAGJA, seorang pemimpin akan dapat melakukan perubahan sekolah berbasis sumber daya yang akan menggerakkan warga sekolah untuk melakukan perubahan positif. Perubahan positif yang dilakukan secara konsisten akan melahirkan budaya positif (positive cultures) yang pada hakekatnya adalah pembiasaan karakter baik di sekolah.

Salah satu strategi yang digunakan dalam Pengelolaan Program adalah strategi MELR (Monitoring, Evaluation, Learning and Reporting) yaitu:

1. Monitoring

Monitoring merupakan kegiatan rutin yang dilakukan untuk mengumpulkan data dan mengukur kemajuan atau objektifitas kegiatan yang dilakukan, proses pemantauan perubahan yang berorientasi pada proses dan output. Pada proses ini dilakukan perhitungan mengenai kegiatan yang akan dilakukan dan melihat secara langsung pelaksaan program, apakah sudah sesuai dengan rencana atau belum sesuai.

2. Evaluation

Evaluasi merupakan proses yang dilakukan untuk menilai kefektifan suatu program dan perubahan signifikan dari suatu program, kebutuhan perbaikan, rencana tindak lanjut dan rekomendasi.

Adapun tujuan Evaluasi adalah sebagai berikut :

  • Untuk mengetahui ketercapaian tujuan dan sasaran program
  • Mengetahui estimasi dana yang dikeluarkan dan manfaat program tersebut.
  • Mengukur kualitas out put dari program.
  • Melihat dampak positif dan negative dari suatu program
  • Mengetahui penyimpangan-penyimpangan yang muncul setelah membandingkan antara tujuan dan ketercapaian target.
  • Sebagai masukan untuk memperbaiki bagi proses program selanjutnya.

Indikator evaluasi meliputi: Efektivitas, Kecukupan, Pemerataan, Responsivitas, dan Ketepatan. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk melakukan monitoring dan Evaluasi yaitu metode dokumentasi, metode survey, metode observasi lapangan metode wawancara dan metode FGD.

3. Learning

Menurut Dr Roger Greenaway seorang ahli pelatihan guru fasilitator terdapat 4 tingkatan model kerangka kerja learning yang sering disebut dengan 4F yaitu: Fact (fakta ) catatan-catatan terkait kejadian, Feeling (perasaan): berhubungan dengan rasa yang muncul dari situasi yang terjadi, finding (temuan): Kebermaknaan dari pembelajaran yang telah dilakukan yang dapat diaplikasikan secara real. dan Future (masa depan): penyusunan pembelajaran untuk diimplementasikan di masa yang akan datang.

4. Reporting

Reporting atau Laporan adalah media bagi pemimpin untuk memberikan infromasi atau masukan atas keputusan yang diambilnya. Laporan harus valid, objektif, dapat dipertanggungjawabkan dan lengkap. Laporan ini merupakan out put akhir dari suatu kegiatan dalam bentuk dokumen.

Pengetahuan tentang manajemen resiko perlu diketahui untuk menghindari resiko yang bakal muncul dalam sebuah program. Resiko menjadi konotasi negative dan akibat yang kurang menyenangkan dari suatu tindakan. Dalam pembahasan tentang manajemen resiko, ada beberapa tipe resiko yaitu

  • Resiko Strategis, resiko ini akan mepengaruhi terhadap pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
  • Resiko Keuangan, resiko yang berhubungan dengan keterbatasan finansial.
  • Resiko operasional, resiko terkait mengganggu terhadap keberlangsungan proses menejemen.
  • Resiko pemenuhan, resiko yang mempengaruhi terhadap pemenuhan aturan dan hukum yang dianut dalam melakukan proses dan prosuderal internal.
  • Resiko Reputasi, resiko yang berpengaruh terhadap nama baik dan citra lembaga.

Dalam melaksanakan manajemen resiko ada beberapa tahapan yang dilalui meliputi identifikasi jenis resiko, pengukuran resiko, melakukan strategi dalam pengendalian resiko dan melakukan evaluasi terus-menerus, maju dan berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun