1. Monitoring
Monitoring merupakan kegiatan rutin yang dilakukan untuk mengumpulkan data dan mengukur kemajuan atau objektifitas kegiatan yang dilakukan, proses pemantauan perubahan yang berorientasi pada proses dan output. Pada proses ini dilakukan perhitungan mengenai kegiatan yang akan dilakukan dan melihat secara langsung pelaksaan program, apakah sudah sesuai dengan rencana atau belum sesuai.
2. Evaluation
Evaluasi merupakan proses yang dilakukan untuk menilai kefektifan suatu program dan perubahan signifikan dari suatu program, kebutuhan perbaikan, rencana tindak lanjut dan rekomendasi.
Adapun tujuan Evaluasi adalah sebagai berikut :
- Untuk mengetahui ketercapaian tujuan dan sasaran program
- Mengetahui estimasi dana yang dikeluarkan dan manfaat program tersebut.
- Mengukur kualitas out put dari program.
- Melihat dampak positif dan negative dari suatu program
- Mengetahui penyimpangan-penyimpangan yang muncul setelah membandingkan antara tujuan dan ketercapaian target.
- Sebagai masukan untuk memperbaiki bagi proses program selanjutnya.
Indikator evaluasi meliputi: Efektivitas, Kecukupan, Pemerataan, Responsivitas, dan Ketepatan. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk melakukan monitoring dan Evaluasi yaitu metode dokumentasi, metode survey, metode observasi lapangan metode wawancara dan metode FGD.
3. Learning
Menurut Dr Roger Greenaway seorang ahli pelatihan guru fasilitator terdapat 4 tingkatan model kerangka kerja learning yang sering disebut dengan 4F yaitu: Fact (fakta ) catatan-catatan terkait kejadian, Feeling (perasaan): berhubungan dengan rasa yang muncul dari situasi yang terjadi, finding (temuan): Kebermaknaan dari pembelajaran yang telah dilakukan yang dapat diaplikasikan secara real. dan Future (masa depan): penyusunan pembelajaran untuk diimplementasikan di masa yang akan datang.
4. Reporting
Reporting atau Laporan adalah media bagi pemimpin untuk memberikan infromasi atau masukan atas keputusan yang diambilnya. Laporan harus valid, objektif, dapat dipertanggungjawabkan dan lengkap. Laporan ini merupakan out put akhir dari suatu kegiatan dalam bentuk dokumen.
Pengetahuan tentang manajemen resiko perlu diketahui untuk menghindari resiko yang bakal muncul dalam sebuah program. Resiko menjadi konotasi negative dan akibat yang kurang menyenangkan dari suatu tindakan. Dalam pembahasan tentang manajemen resiko, ada beberapa tipe resiko yaitu
- Resiko Strategis, resiko ini akan mepengaruhi terhadap pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
- Resiko Keuangan, resiko yang berhubungan dengan keterbatasan finansial.
- Resiko operasional, resiko terkait mengganggu terhadap keberlangsungan proses menejemen.
- Resiko pemenuhan, resiko yang mempengaruhi terhadap pemenuhan aturan dan hukum yang dianut dalam melakukan proses dan prosuderal internal.
- Resiko Reputasi, resiko yang berpengaruh terhadap nama baik dan citra lembaga.