Mohon tunggu...
Untung Wardoyo
Untung Wardoyo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis buku Tirulah Kehidupan Lebah ~ Penggagas SBILO (Sistim Bisnis & Investasi Lebah Orbit) ~ Pendiri gerai SBILO ( https://gsbilo.blogspot.com )

Lahir di kota Bogor 1970. Selulus dari SMAN 2 Bogor tahun 1989, beruntung ia bisa langsung bekerja di sebuah BUMN bidang jasa transportasi udara. Namun ketika perusahaan tempatnya bekerja mengalami krisis finansial dan menawarkan kesempatan pensiun dini pada seluruh karyawannya, ia memutuskan undur diri mengikuti program tersebut. Akhirnya sejak Jan' 2007 hingga kini, ia tekuni profesi barunya sebagai Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berbagi Kebahagiaan

4 Desember 2020   09:17 Diperbarui: 4 Desember 2020   09:38 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Febri menyadari benar, ia menangis bukan karena cengeng. Dirinya tidak kuasa membendung sebuah perasaan yang amat sangat luar biasa ia rasakan ketika itu. Itulah air mata BAHAGIA yang pernah dia rasakan. Itulah sepercik cahaya kebahagiaan yang dapat meluluhkan HATI telah membatu sekalipun.


Jejak bahagia yang menoreh di hati memang aneh. Dengan mengenangnya saja, kebahagiaan tidak hanya menyegarkan tetapi juga memompa semangat diri untuk berbuat lebih baik. Mengapa begitu? Karena apa-apa yang dirasa amat memberkas, meninggalkan kesan begitu mendalam. 

Itu sebabnya Febri masih dapat merasakan kejadian yang telah berlalu bertahun-tahun lamanya. Jejak rekam perasaan yang dirasa tidak mungkin dilupakan, sebab hatinya telah terukir ‘sesuatu’ yang tidak mungkin lagi terhapus.

     "Mengapa Febri merasakan bahagia yang amat sangat ketika itu?"
     "Mengapa Febri masih dapat mengingat, bahkan merasakan sentuhan rasa yang pernah dinikmatinya itu meski telah berlalu sekian tahun lamanya?"
     "Semua dikarenakan keinginankebutuhankesadaran Febri telah terpuaskan."

Kondisi penuh ketidakpastian yang dialami Febri telah menggiringnya kembali pada kodrati-Nya sebagai seorang manusia, bahwa Allah Maha Menentukan. Di tengah-tengah ketidakberdayaannya itu, membuat Febri secara sadar memasrahkan segala keputusan kepada TUHAN-nya. Ia tidak peduli lagi tentang apapun, kecuali berharap anak dan istrinya bisa selamat semata.

Saat Febri memasrahkan permasalahan pada TUHAN-nya, saat itulah JIWA yang bersemayam dalam diri Febri, BENAR-BENAR MENGAKUI keberadaan YANG MAHA KUASA. Akhirnya manakala yang diinginkandibutuhkan sesadar-sadarnya menjadi KENYATAAN sesuai harapannya, memuncaklah wujud rasa terima kasih (syukur) jiwa kepada Yang Maha Kuasa.

“Mereka yang beriman, hatinya menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah maka hati menjadi tenteram.” Q.S 13 Ar Ra’d (Guruh): 28

Akhirnya benarlah bahwasannya:

"Kebahagiaan hakiki memiliki makna kedekatan hubungan manusia dengan Sang Pencipta-Nya."

     “Mau hidup bahagia?”
     “Banyak-banyaklah berbagi, memberi, menyantuni.”
     “Itulah wujud sebagai kepanjangan tangan-Nya.” 

logo-hut-30th-jne-5fc99c43d541df10891f9772.png
logo-hut-30th-jne-5fc99c43d541df10891f9772.png
Selamat ulang tahun JNE...! Teruslah berkarya meningkatkan mutu pelayanan. Jasa pengiriman barang merupakan nadinya era digital. Kemajuan tekhnologi sebatas memudahkan proses pemesanan, namun ujung tombak mewujudkan produk-produk yang dipesan hingga dinikmati pelanggan, Andalah yang paling berjasa mewujudkan. Bersyukurlah...! Usaha jasa pengiriman barang adalah bahagian dari kepanjangan tangan-Nya yang sulit tergerus di era digital.

#jne #jne30tahun #connectinghappiness #30tahunbahagiabersama 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun