Mohon tunggu...
Unimma
Unimma Mohon Tunggu... Akun Resmi Universitas Muhammadiyah Magelang

Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) adalah kampus Islami terakreditasi UNGGUL yang mencetak lulusan profesional, berakhlak mulia, dan siap bersaing global.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ketika Bisnis Tak Hanya Soal Profit: UNIMMA Tanamkan Etika dan Hukum dalam Kepemimpinan Islami

15 Oktober 2025   11:30 Diperbarui: 15 Oktober 2025   09:27 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perkuliahan Leadership and Business Ethics di Prodi MMKwu UNIMMA secara daring (Sumber: https://feb.unimma.ac.id/)

Di tengah dinamika bisnis global yang semakin kompleks, Program Studi Magister Manajemen dan Kewirausahaan (MMKwu) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) terus menegaskan pentingnya membangun paradigma bisnis yang berlandaskan etika, moralitas, dan nilai spiritual.

Salah satu wujudnya tampak dalam perkuliahan Leadership and Business Ethics, di mana mahasiswa diajak mendalami materi bertema "Law, Ethics, and Business in Global and Islamic Perspective" bersama Dr. Fahmi Medias, SEI., MSI.

Hukum dan Etika: Dua Pilar yang Tak Terpisahkan

Dalam dunia bisnis modern, hukum dan etika ibarat dua sisi mata uang yang saling melengkapi. Hukum menetapkan batas minimal perilaku yang dapat diterima oleh masyarakat dan bersifat mengikat secara formal. Namun, etika melangkah lebih jauh, menjadi pedoman moral yang mendorong pelaku bisnis untuk bertindak jujur, adil, dan bertanggung jawab, bahkan ketika tidak ada aturan yang memaksa.

Dr. Fahmi menjelaskan, bahwa sesuatu yang legal belum tentu etis. Misalnya, praktik penghindaran pajak yang secara hukum sah, tetapi bertentangan dengan rasa keadilan sosial. Dalam konteks ini, etika menjadi fondasi kepercayaan dan reputasi jangka panjang bagi organisasi bisnis.

Ketika Hukum Tak Cukup Menjaga Moral

Sistem hukum memang dirancang untuk mencegah pelanggaran dan memberikan sanksi, namun tidak selalu mampu menjangkau semua aspek moral. Hukum bersifat kaku dan sering kali tertinggal dari perkembangan sosial dan nilai kemanusiaan.

Karena itu, integritas pribadi dan budaya organisasi menjadi benteng utama dalam menegakkan etika bisnis. Pelaku usaha yang beretika bukan hanya patuh karena takut hukum, tetapi karena memiliki kesadaran moral untuk berbuat benar.

Perspektif Islam: Menyatukan Syariah dan Akhlak

Dalam Islam, syariah (hukum) dan akhlaq (etika) merupakan satu kesatuan. Keduanya bersumber dari Al-Qur'an dan Hadis, dan berfungsi membentuk panduan hidup umat Muslim, termasuk dalam urusan ekonomi dan bisnis.

Etika bisnis Islam menekankan empat prinsip utama:

  • Amanah (kepercayaan)

  • Adl (keadilan)

  • Ihsan (keunggulan moral dan profesional)

  • Taqwa (ketaatan kepada Allah SWT)

Dengan mengamalkan nilai-nilai tersebut, kegiatan bisnis tidak hanya menghasilkan profit, tetapi juga maslahah (manfaat sosial) dan keberkahan hidup.

Maqasid al-Shariah: Tujuan Mulia di Balik Hukum Islam

Islam menempatkan keadilan dan kemaslahatan sebagai tujuan utama hukum. Melalui konsep Maqasid al-Shariah, hukum Islam bertujuan menjaga agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta. Dalam dunia bisnis, prinsip ini diwujudkan dengan praktik yang adil, transparan, dan bebas dari eksploitasi.

Larangan terhadap riba (bunga), gharar (ketidakjelasan), dan tadlis (penipuan) menunjukkan bahwa Islam mendorong sistem ekonomi yang sehat dan beretika. Sementara mekanisme sosial seperti zakat, wakaf, dan sedekah berfungsi menjaga keseimbangan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat.

Implikasi bagi Wirausahawan dan Manajer

Dari pembelajaran ini, mahasiswa MMKwu UNIMMA diarahkan untuk menjadi pelaku bisnis yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berhati nurani. Setiap wirausahawan dan manajer diharapkan untuk:

  • Mematuhi hukum dengan kesadaran moral, bukan karena keterpaksaan.

  • Menumbuhkan budaya integritas di lingkungan kerja.

  • Menyusun kode etik yang selaras dengan nilai-nilai syariah.

  • Menjadikan bisnis sebagai sarana ibadah dan kebermanfaatan sosial.

Dalam konteks global yang plural, pelaku bisnis Muslim juga ditantang untuk menyeimbangkan standar internasional dengan etika Islam, tanpa kehilangan identitas dan spiritualitasnya.

Menjadi Pemimpin Bisnis yang Berakhlak

Melalui materi ini, Magister Manajemen dan Kewirausahaan UNIMMA meneguhkan komitmennya untuk melahirkan pemimpin bisnis berintegritas dan berkarakter Islami.

Sebagaimana disampaikan Dr. Fahmi Medias,

"Hukum mungkin dapat memaksa orang untuk patuh, tetapi hanya etika yang mampu menumbuhkan kesadaran untuk berbuat benar."

Dengan nilai tersebut, UNIMMA menanamkan keyakinan bahwa bisnis sejati bukan hanya tentang bagaimana meraih keuntungan, melainkan bagaimana menebar keberkahan dan menegakkan keadilan. (Ening Widi)

feb.unimma.ac.id

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun