Mengapa harus demikian? Sebab keluarga bagiku bagai potongan puzzle. Tak lengkap kiranya jika mengikuti kegiatan tanpa mereka. Dan menurutku ajang ini sangat cocok untuk dimasukkan ke dalam agenda tahunan keluarga. Sebab memiliki kelebihan yang bukan sekedar lomba biasa.
Ditambah lagi event ini rutin digelar di kota sendiri. Sehingga aku tak perlu repot memboyong keluarga jauh dari rumah. Hanya butuh sekitar 25 menit menuju garis start di Candi Prambanan. Sangat praktis dan ekonomis.
Mandiri Jogja Marathon, menu lengkap keluarga berolahraga sembari berwisata. Begitulah aku menyebutnya. Mengapa? Sebab event ini tak hanya menyajikan perlombaan bagi para pelari profesional untuk semakin mengasah kemampuan. Namun juga menjadi sajian menu yang begitu lengkap bagi keluarga. Berolahraga sembari berwisata merupakan hal sederhana namun sarat makna nan istimewa.
Sederhana yang Menyehatkan
Mandiri Jogja Marathon. Mengusung konsep yang begitu sederhana. Berlari di pagi hari. Dengan menanggalkan segenap beban. Namun dibalik itu penuh kesederhanaan yang ditancapkan. Sederhana namun menyehatkan raga. Itulah yang tentu didamba setiap peserta, terutama keluarga.
Wahana Quality Time Keluarga yang Menarik dan Menyenangkan
Rupanya Mandiri Jogja Marathon ini bisa menjadi wahana quality time yang cukup menarik dan menyenangkan untuk keluarga tercinta. Beruntung aku tinggal di area Jogja Utara sehingga tak perlu menempuh perjalanan jauh. Cukup menuju lokasi start yang berada di seputaran Candi Prambanan. Hanya beberapa kilo saja dari tempatku tinggal. Alhamdulillah.
Menyempatkan diri untuk berkumpul bersama seluruh anggota keluarga. Merupakan waktu yang teramat langka. Sehingga pantas kiranya memperlakukan moment tersebut ke dalam event yang cukup istimewa.
Mengenal Lebih Dekat Budaya Setempat
Pendidikan, terutama untuk anak tak hanya didapat di dalam rumah pun sekolah. Mengenalkan hal berbeda yang ada di sekitar kita tentu tak kalah pentingnya. Budaya sekaligus keanekaragaman di dalamnya menjadi hal yang menarik untuk didekatkan pada dunia anak. Sebab bangsa ini ada pun berasal dari peradaban sebelumnya. Sedang anak merupakan aset penerus peradaban selanjutnya.
Anak tak perlu faham secara detail. Hanya sebatas mengenal lanjut mengerti. Telah cukup kiranya untuk sebuah pembelajaran inti. Yang terpenting anak tak gagap namun tanggap dengan peninggalan sejarah bangsa, menjadi hal yang begitu berharga.