Kusban menjelaskan, hal tersebut bertujuan agar data pasien tidak rusak ataupun hilang karena sudah dibackup di HP pasien sehingga untuk konsultasi selanajutnya dapat dilakukan secara online dengan cukup kirim gambar tersebut lewat fasilitas gadged.
"Nilai unggulan dari penerapan PM ini adalah kemudahan diagnosis serta keberlangsungan konsultasi ke ahli dapat dilakukan baik online maupun offline," jelasnya.
Penyampaian materi Pengabdian Masyarkat yang telah dilakukan oleh dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta ini, dapat menjadi solusi terbaik bagi penderita paru, tidak perlu membawa negative rontgen yang berukuran besar kesana kemari yang tentu saja rawan hilang dan rusak. (Humas)