Mohon tunggu...
Umsida Menyapa
Umsida Menyapa Mohon Tunggu... Jurnalis - Humas
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Humas Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pebisnis Muda Motivasi Mahasiswa untuk Jadi Pengusaha

24 September 2023   23:41 Diperbarui: 24 September 2023   23:43 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam Forum Ta'aruf Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Fortama Umsida) 2023, Umsida menghadirkan banyak narasumber untuk memberikan ilmu dan wawasan kepada mahasiswa baru sebelum mengenyam bangku perkuliahan. Kali ini, Umsida mendatangkan pebisnis muda bernama Rigel Ghulam Achmad.

Ia memberikan kuliah motivasi kepada mahasiswa baru Umsida 2023 sebagai seorang wirausaha muda dengan tema "Saatnya Go Online,". Pria kelahiran 1992 ini memaparkan bagaimana ia memulai perjalanan bisnisnya di bidang minuman yang masih bertahan hingga saat ini. 

Lihat juga: Antusias Maba Saat Inagurasi, dari Pengenalan Ormawa Hingga Nyanyi Bareng

Bisnis apa yang bagus?

Dari paparan Rigel, bisnis yang bagus merupakan bisnis yang dimulai, bukan hanya ditanyakan apalagi bisnis yang hanya ada di khayalan tanpa ada pergerakan. 

"Apapun itu, kalau sudah punya ide coba ciptakan, jangan hanya sekedar ide saja, tapi harus dimulai. Masalah belajar itu bisa sambil jalan, jaman sekarang belajar bisnis di YouTube gratis dan sangat banyak. Ada beberapa cara untuk memulai usaha seperti menentukan pasar, menentukan kualitas produk, dan lain-lainnya," ujar alumni SMAN 4 Sidoarjo ini.

Menentukan target bisnis


"Percuma kalau produk kalian bagus atau harga yang sudah diperhitungkan tapi pasar kalian tidak cocok. Jadi kalian tentukan dulu sasaran produk kalian siapa dulu, baru menentukan jenis usaha seperti apa yang sesuai," tambahnya.

Lihat juga: Mahasiswa Baru Umsida Diberdayakan agar Lulus 3,5 Tahun

Produk yang jelas

Produk atau jasa yang akan dijalankan, harus memiliki standar tertentu. Rigel memberikan beberapa contohnya, "Kalau usaha makan yang berarti makanannya enak dan higienis. Jika jasa ya orangnya harus bersih dan wangi," lanjutnya.

Biasanya, sambung Rigel, pebisnis lebih mementingkan promosi terlebih dahulu daripda kuaitas produk. Mereka mengencar promosi besar-besaran dan membuka banyak canag sekaligus hingga mengabiskan banyak modal untuk menggaet pembeli. 

Namun dari hasil analisis Rigel, strategi tersebut kurang efektif karena konsumen membeli produk tersebut hanya karena penasaran saja, bukan kualitas produk. Akhirnya, bisnis tersebut hanya bertahan saat viral saja. 

Berani upselling

"Jika kita ke minimarket, biasanya kasir pasti nawarin agar kita beli barang lain sekalian dengan harga yang murah. Nah strategi promosi seperti itulah yang dinamakan upselling," terang laki-laki lulusan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung ini.

Lihat juga: Fasilitas Umsida untuk Mahasiswa Baru Dipaparkan Pada Fortama 2023

5 Tangga Bisnis

Selanjutnya, Rigel memaparkan tentang lima tangga bisnis yang merupakan urutan sebuah usaha. Yang pertama adalah memulai. Setelah itu, akan ada halangan dalam mengembangkan usaha yang dimulai. Konsistensi usaha akan diuji di tahap ini. 

"Saya sendiri dulu mengalami masalah kepegawaian dan resep. Cara mengatasinya, saya berinteraksi dan menanyakan kekurangan produk saya kepada pembeli sehingga dapat saya jadikan evaluasi," terangnya.

Lalu yang kedua yakni profiting. Sebagai pebisnis harus bisa mengatur arus keuangan agar tidak sampai mengalami kerugian. Dalam hal ini Rigel menjelaskan bagaimana pentingnya laporan keuangan. Yang ketiga yakni dengan mensistemkan bisnis. Misalnya, ucap Rigel, resep yang telah ditetapkan, sebagai mungkin untuk dipertahankan walau sudah berganti pegawai atau bahkan pemilik. HAl ini berguna untuk menjaga keaslian produk.

Setelah semuanya teratur dengan baik, tahapan selanjutnya yakni membuka cabang. Rigel meninggalkan catatan bahwa ketika ingin membuka cabang, maka perkuat terlebih dahulu kualitas usaha yang ada di pusat sehingga pelanggan tak hanya membeli ketika cabang baru buka saja.

Yang terakhir yakni investing, "Uang hasil profit, nantinya akan diinvestasikan ke usaha sendiri atau orang lain, itu juga harus dipikirkan," pungkas Rigel.

Ia sempat menambahkan sedikit saran bagi mahasiswa yang ingin membuka usaha sendiri walau hanya kecil-kecilan. Ia berpesan agar pengusaha segera mematenkan mereknya karena usaha tersebut bisa saja diambil orang lain baik itu logo, desain, atau bahkan resep.

Lihat juga: Fortama Umsida 2023, Prof Jainuri: Jadilah Generasi Emas yang Mengeksplorasi Kekayaan Negara Sendiri

Penulis: Romadhona S.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun