Mohon tunggu...
Umsida Menyapa
Umsida Menyapa Mohon Tunggu... Jurnalis - Humas
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Humas Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Inilah Alasan Harus Kuliah di Umsida

9 Agustus 2022   09:17 Diperbarui: 9 Agustus 2022   09:53 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3. 20 Skema Sertifikasi Kompetensi BNSP

Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) merupakan lembaga pemerintahan yang khusus mengatur sertifikasi profesi untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja. Sertifikat ini bisa didapatkan melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) pada tiap institusi. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melalui LSP memfasilitasi mahasiswa yang ingin memiliki sertifikat profesi di bidangnya. Sejak 2021 lalu, Umsida mengembangkan LSP yang mempermudah proses sertifikasi bagi mahasiswa, sehingga mereka dapat mengembangkan kompetensi diri dan menciptakan profil lulusan yang relevan dengan kebutuhan saat ini.

Kepala LSP Umsida Dr Ida Rindaningsih MPd mengatakan, 20 skema sertifikasi itu memang berbayar, namun tidak menutup kemungkinan mahasiswa memperoleh keringanan biaya dari Umsida. "Biaya secara umum yang tertera di masing-masing skema Rp 500.000. Namun tidak menutup kemungkinan biaya tersebut mendapatkan dana bantuan dari Umsida maupun program PSKK BNSP meskipun ada kuotanya ya," tuturnya.

Kepala Badan Penjamin Mutu Umsida (BPM) Dr Nurdyansyah MPd juga menambahkan, masing-masing fakultas di Umsida menyediakan sertifikat profesi. Sertifikat ini sesuai dengan program studi yang ada. "LSP itu sebagai acuan bahwa prodi itu standardnya sudah standard BNSP yang sudah diverifikasi asesor," ujarnya.

Baca artikel terkait : Tunjang Kompetensi Mahasiswa, Umsida Sediakan 20 Skema Sertifikasi Profesi BNSP (Klik di sini)

4. Sistem Kuliah Hybrid Learning

Sejak munculnya pandemi Covid-19, Umsida memberikan fasilitas pembelajaran yang dapat dilakukan secara hybrid. Sehingga mahasiswa memiliki kesempatan untuk tetap mengikuti kegiatan perkuliahan tanpa suatu hambatan apapun. Sistem hybrid learning Umsida menjembatani mahasiswa yang memiliki beragam kesibukan untuk bisa mendapatkan ilmu dan mengefisiensikan waktu.  Mahasiswa Umsida tidak perlu ragu karena model pembelajaran hybrid learning Umsida ini dijamin dari segi kualitas oleh Badan Penjaminan Mutu (BPM) Umsida.

Wakil Rektor I Dr Hana Catur Wahyuni ST MT mengatakan, BPM menjamin bahwa proses pembelajaran di kampus maupun di luar tetap terjaga dari segi kualitas materi kuliah. "Karena kita mempunyai instrumen evaluasi yang sudah disiapkan oleh BPM untuk melakukan evaluasi, pemantauan, pengendalian mutu pada model hybrid learning," tuturnya.

Baca artikel terkait : Hybrid Learning di Umsida untuk Sistem Pelayanan Keuangan, Akademik, dan Sistem Informasi Kampus (Klik di sini)

5. Bisa Lulus Tanpa Skripsi

Umsida memberikan kebijakan yang mempermudah mahasiswa dalam menyelesaikan studinya. Kebijakan ini diusung untuk mendukung efisiensi penyelesaian tugas akhir atau skripsi. Program pengganti skripsi itu antara lain Penulisan artikel yang diunngah di Jurnal Sinta, lolos pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), pembuatan karya monumental, dan Teknologi Tepat Guna (TTG), serta Magang Kerja Industri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun