Mohon tunggu...
UmsidaMenyapa1912
UmsidaMenyapa1912 Mohon Tunggu... Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Kami hadir untuk memberikan berbagai informasi tentang Umsida dan isu-isu menarik lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bramasgana Umsida Dampingi Keluarga Korban Ponpes Al Khoziny

2 Oktober 2025   11:37 Diperbarui: 2 Oktober 2025   11:37 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang ibu berusia 55 tahun, berinisial S, mengaku memiliki tiga anak yang juga bagian santri dari Al-Khoziny.

Ia mengaku kehilangan salah satu putranya yang hingga kini belum ditemukan. 

Dari tiga putranya yang mondok di Al Khoziny, dua sudah dievakuasi, namun satu lainnya masih belum diketahui keberadaannya.

Perempuan tersebut menceritakan kondisi fisiknya yang semakin menurun akibat trauma, seperti pusing berputar, susah tidur, tidak nafsu makan, batuk-batuk, hingga tekanan darah tinggi mencapai 150. 

Sejak musibah terjadi, ia bersama keluarga terus berjaga di sekitar lokasi.

Tim Bramasgana Umsida Dampingi Keluarga Korban

Foto: Bramasgana Umsida
Foto: Bramasgana Umsida
Tim Bramasgana Umsida yang berada di lapangan, bertugas untuk memberikan pendampingan psikososial dan kesehatan kepada keluarga korban yang berkumpul di posko.

Tim psikososial Umsida yang mayoritas berisi mahasiswa Prodi Psikologi, mendampingi keluarga korban yang masih panik di posko.

Tim ini juga bekerja sama dengan tim medis dari Kementerian Sosial yang melibatkan relawan kesehatan Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Umsida yang rutin memeriksa kondisi kesehatan para keluarga korban.

Mereka melakukan pemeriksaan kesehatan, mendampingi keluarga korban, sekaligus memberikan hiburan bagi anak-anak kecil keluarga santri dengan permainan bersama untuk meringankan beban psikologis.

Hadir pula sejumlah pejabat di lokasi Ponpes Al Khoziny, termasuk Menteri Sosial Gus Ipul dan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, yang meninjau proses evakuasi dan memberikan dukungan kepada keluarga. 

Tim Basarnas menjelaskan bahwa secara normal, seseorang hanya dapat bertahan di bawah reruntuhan maksimal empat jam, sehingga upaya pencarian dilakukan secara intensif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun