Dalam kegiatan Baitul Arqom Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo  (Baitul Arqom UKM Umsida) oleh Direktorat Al Islam dan Kemuhammadiyahan (DAIK), Wakil Rektor III Umsida, Dr Nurdyansyah MPd mengingatkan kembali peran mahasiswa sebagai agent of change.
Lihat juga: Gelar Seminar Kesehatan Mental, PIK-M Umsida Gali Peran Keluarga dalam Pembentukan Karakter Anak
Materi yang disampaikan pada Jumat sore, (29/8/2025) di Graha Umsida itu disampaikan bahwa mahasiswa memegang peran penting dalam perubahan bangsa.
Ia menambahkan bahwa mahasiswa bukan hanya penerus bangsa, tetapi juga dapat berperan sebagai perintis, fasilitator, pendidik, dan pengkritik sosial.Â
Lantas ia mengutip milestone Umsida yang menuju ASEAN recognition pada tahun 2038. Capaian itu, katanya, dibutuhkan generasi muda yang bisa menjadi pemimpin masa depan, pun juga dengan UKM Umsida harus naik level.
Lima Strategi Menjadi Agent of Change
Selanjutnya, Dr Nur menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para mahasiswa untuk menjadi seorang agen perubahan.Â
"40 orang ini nant Itu siapapun yang kemudian jadi pemimpin, akan kelihatan. Mulai karakternya, cara ngomongnya, cara penyampaian, dan logika yang digunakan," terang Dr Nur.
- Memiliki Target
Dan seorang pemimpin, imbuhnya, pasti memiliki target tersendiri. Dalam mencapai target tersebut, ia menyebutkan bahwa pemimpin boleh memiliki ambisi, namun tidak oleh ambisius.
Menurutnya, ambisius itulah yang membuat seorang pemimpin rentan terjatuh. Dan target tersebut akan terwujud jika telah mengetahui arah tujuan hidup.Â
"Jika kalian harus merancang perjalanan, rancanglah dengan atang dengan rencana yang baik," tuturnya.
- Bangun Sinergi dan kolaborasi yang kuat