"Para mahasiswa Comma  telah mempersiapkan produksi film ini dengan maksimal sejak beberapa hari sebelumnya karena ini merupakan kolaborasi perdana kami membuat film berskala internasional," terang Ketua Pelaksana Cinequest 2025 itu.
Setelah film ini sudah jadi, Andi berharap kedua kampus bisa mengikutkan film tersebut di berbagai kompetisi dan festival.
Ia berharap kerja sama ini tidak berhenti di sini karena proses pembuatan yang cukup effort dengan waktu yang terbatas namun harus tetap profesional.
"Hal ini bertujuan agar mereka tahu bahwa pembuatan film tak semudah itu, membuat film merupakan pekerjaan yang serius," ungkapnya.
Saat di lapangan, Andi melihat raut wajah lelah terlebih pada mahasiswa USIM yang sudah padat akan kegiatan selama di Indonesia.
Namun di saat yang bersamaan, ia juga melihat semangat yang sangat besar dan antusias dari para mahasiswa dalam menyelesaikan film pendek ini.
Proses Pembuatan Film yang Singkat
Sutradara film Tokek, M Afnani Firdaus, mengungkapkan bahwa ketika mendapat informasi dari Pembina terkait kolaborasi film pendek bersama USIM, ia dan timnya sangat antusias untuk mengeksekusi naskah tersebut.
Ada sekitar 20 anggota Comma  yang terlibat dalam film ini,  mereka pun berasal dari semester yang berbeda, bahkan juga melibatkan alumni.
Beberapa persiapan yang ia lakukan seperti pembagian kru dan alat, riset lokasi syuting, hingga mengkoordinasikan pembagian peran dengan mahasiswa USIM.
"Kita terkendala di waktu karena film ini diproduksi hanya dalam satu hari saja. Di film ini pengambilan scene berlatar di sore hari, namun karena kami memulainya sejak pagi dan mengejar waktu, jadi kami  harus bisa mensiasati hal tersebut," ungkap Afnan.