Proses pengujian dan regulasi vaksin sangat ketat, dan memerlukan waktu yang lama untuk mendapatkan izin.Â
"Proyek pengembangan vaksin seringkali menghadapi kendala dalam tahap percobaan klinis," ujar dr Rengganis.
6. Strategi Distribusi dan Akses
Setelah vaksin dikembangkan, dr Rengganis berpendapat tentang tantangan selanjutnya yaitu memastikan distribusi yang efektif dan aksesibilitas bagi populasi yang memerlukan, terutama di daerah pedesaan atau kurang terlayani.
"Mengatasi tantangan-tantangan ini memerlukan kerjasama lintas disiplin antara ilmuwan, pembuat kebijakan, dan komunitas global untuk meningkatkan penelitian dan investasi dalam pengembangan vaksin TBC," terang dosen penjamin mutu FK Umsida itu.
Terkait komentar warganet soal"kelinci percobaan", ia mengatakan bahwa proses pengembangan vaksin yang aman dan efektif, seperti vaksin lainnya, melalui tahap-tahap uji coba yang ketat sebelum diberikan kepada masyarakat luas, dan peserta uji coba dilakukan dengan persetujuan informan yang bertanggung jawab.
"Kita harus memahami bahwa vaksinasi bukan hanya tentang perlindungan individu, tetapi juga tentang melindungi komunitas secara keseluruhan, terutama mereka yang tidak dapat divaksinasi karena alasan medis," tutur dosen yang sedang mengampu pendidikan S2 Â Ilmu Kedokteran Tropis Unair itu.
Lihat juga:Â dr Erlina Sebut Masyarakat Indonesia Belum Teredukasi Tentang Skincare yang Aman
Menurutnya, vaksinasi membantu membangun kekebalan kelompok, yang sangat penting dalam mencegah penyebaran penyakit.
Penulis: Romadhona S.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI