Lebih lanjut, dr Erlina menjelaskan tentang beberapa ciri-ciri produk skincare ilegal yang bisa ditelisik oleh awam.
Walau tidak semua produk skincare memiliki ciri ini, namun mayoritas skincare ilegal bisa dikenali dengan cukup mudah.
“Misalnya saja dari aroma produk tersebut yang lebih menyengat, warna yang lebih mencolok dari merek pada umumnya, dan konsistensi produk yang cenderung lebih lengket,” jelasnya.
Selain itu, tambah dr Erlina, dari segi harga, kosmetik yang ilegal dengan kosmetik yang aman tentu berbeda.
Walau relatif, namun bisa dikatakan bahwa kosmetik dengan harga murah hasil cepat dan bagus perlu dipertanyakan tentang kandungan dan izinnya.
Efek Penggunaan Skincare Ilegal
Ada beberapa efek yang dirasakan konsumen ketika memakai produk skincare yang mengandung bahan berbahaya yang tentunya bisa merusak kulit, misalnya pengelupasan kulit.
“Padahal kulit yang mengelupas itu merupakan hal normal. Namun jika berlebihan, itu bisa menimbulkan dampak yang tidak baik,” tuturnya.
Lama-kelamaan, kata dokter anatomi histologi itu, pengelupasan itu bisa menyebabkan iritasi dan membuat kulit menjadi tipis, kering, dan menyebabkan hiperpigmentasi atau flek.
Hal tersebut dikarenakan tidak ada lagi lapisan kulit yang bisa melindungi. Kulit juga bisa mengalami hipopigmentasi atau menjadi lebih terang dari biasanya karena kurangnya produksi melanin, pigmen yang memberikan warna kulit.
Kulit juga menjadi lebih rentan dan mudah merasa gatal.
“Sedangkan efek jangka panjangnya, karena barrier kulit itu sudah hilang, maka kulit bisa menjadi lebih sensitif yang bisa menyebabkan penuaan dini bahkan sampai menyebabkan kanker,” kata dr Erlina.