Esok hari, semuanya akan kembali seperti biasa. Kota akan ramai. Tugas dan kewajiban akan menunggu. Permasalahan hidup tidak tiba-tiba lenyap hanya karena aku berkendara semalam. Tapi tubuh ini, batin ini, setidaknya sudah sedikit lebih siap untuk menjalaninya lagi.
Aku percaya bahwa kita semua punya versi "motor tua di tengah malam" kita masing-masing. Bagi sebagian orang, itu bisa berupa membaca buku, duduk di warung kopi favorit, berbincang dengan sahabat, atau bahkan hanya sekadar diam dalam kamar sambil menatap langit-langit. Apapun itu, temukan dan jaga. Karena di zaman yang memaksa kita untuk terus bergerak, menemukan alasan untuk berhenti sejenak adalah bentuk keberanian yang sesungguhnya.
Jadi malam ini, sebelum tidur, aku ingin menyampaikan satu hal kepada siapa pun yang merasa lelah namun tetap memilih bertahan: kamu hebat. Jangan malu untuk mencari caramu sendiri dalam bertahan. Tak semua orang harus menghilang untuk merasa tenang. Kadang, cukup dengan menyusuri jalan kota yang telah kamu lewati ribuan kali, dengan cara yang paling kamu pahami, kamu bisa kembali menemukan kekuatan yang nyaris habis itu.
Hidup akan terus berjalan, dan kita harus terus melangkah. Tapi jangan lupa sesekali mendikte arah langkah itu sendiri. Jangan biarkan hidup membawamu tanpa kamu tahu sedang menuju ke mana. Karena meski tak ada yang benar-benar pasti, kamu tetap berhak atas rasa damai---meski hanya sebentar.
Dan bagiku, rasa damai itu datang saat malam, motor tua, dan lagu-lagu yang setia menemani jalan pulang yang tak pernah benar-benar sama.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI