Mohon tunggu...
Abdisita Sandhyasosi
Abdisita Sandhyasosi Mohon Tunggu... Psikolog - Penulis buku solo "5 Kunci Sukses Hidup" dan sekitar 25 buku antologi

Alumni psikologi Unair Surabaya. Ibu lima anak. Tinggal di Bondowoso. Pernah menjadi guru di Pesantren Al Ishlah, konsultan psikologi dan terapis bekam di Bondowoso. Hobi membaca dan menulis dengan konten motivasi Islam, kesehatan dan tanaman serta psikologi terutama psikologi pendidikan dan perkembangan. Juga hobi berkebun seperti alpukat, pisang, jambu kristal, kacang tanah, jagung manis dan aneka jenis buah dan sayur yang lain. Motto: Rumahku Mihrabku Kantorku. Quote: "Sesungguhnya hidup di dunia ini adalah kesibukan untuk memantaskan diri menjadi hamba yang dicintai-Nya".

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Hiyhana Bikin Konten

18 Juli 2023   19:15 Diperbarui: 18 Juli 2023   19:32 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Hiyhana Bikin Konten

Setelah siang itu  diserang jin di tempat kuliner, pada  malam harinya  Hiyhana diserang jin lagi  ketika tidur di kamarnya. Karena, takut tidur sendirian di kamarnya maka Hiyhana  pindah tidur ke kamar Ibu.
 
Sejak ayah Hiyhana  meninggal dunia, ibu Hiyhana tidur sendirian di kamarnya.  Ibunya yang mantan psikolog  sebuah rumah sakit di Surabaya itu mencoba memberikan terapi  kepadanya. Namanya terapi ruqyah mandiri. Memang tidak pernah dipelajari Ibu di bangku kuliah. Tetapi,  terapi tersebut efektif untuk  mengatasi gangguan jin dan InsyaAllah tidak bertentangan dengan Al-Qur'an dan hadits. 

Sebelum Hiyhana merebahkan badannya ke tempat tidur, Ibu mengajak Hiyhana mengambil air wudhu.

Setelah itu Ibu mengajak Hiyhana salat dua rakaat, berdoa sebelum tidur  yang artinya, "Ya Allah dengan nama-Mu aku hidup dan dengan nama-Mu pula aku mati. " Kemudian Ibu mengajak Hiyhana berdzikir yaitu  mengucapkan tasbih, tahmid, tahlil dan takbir hingga  Hiyhana tertidur.

Keesokan harinya. Setelah salat subuh Ibu mengajak Hiyhana  membaca dzikir pagi. Kata Ibu,  dzikir  itu tidak hanya bermanfaat untuk mengusir setan atau jin tetapi juga bermanfaat untuk mendatangkan ketentraman hati, melapangkan rezeki dan menguatkan jiwa raga.

Ketika dzikir, mereka membaca ayat kursi, surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas. Mereka juga membaca doa-doa yang lain.  Artinya antara lain, "Ya Allah, hanya dengan Rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki pagi, hanya dengan rahmat dan kehendak-Mu pula kami hidup dan mati serta hanya kepada-Mulah kami kembali."

Kemudian membaca Sayyidul Istighfar yang artinya,"Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada ilah selain Engkau, Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku yakin dengan janji-Mu dan aku akan setia kepada-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang kuperbuat. Aku mengakui  nikmat yang Engkau berikan kepadaku dan dosaku, maka ampunilah aku. Dan sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa kecuali Engkau."

Setelah membaca dzikir pagi, Ibu mengajak Hiyhana membaca Al-Qur'an. Sebetulnya Hiyhana sudah pernah hafal sekian juz Alquran. Namun, beberapa hari ini Ibu jarang melihat Hiyhana membaca Al-Qur'an dan muroja'ah atau mengulang hafalan Al-Qur'an. Bahkan Ibu sering melihat Hiyhana asyik menonton film hantu atau jin.

Suatu ketika Ibu melihat Hiyhana asyik menonton film hantu. Lalu Ibu menegurnya, "Kalau bisa  kurangi  nonton film hantu, Hiyhana."

"Lagi suntuk,Bu!"jawab Hiyhana.

"Nanti kamu   bisa mimpi bertemu hantu atau jin," ucap Ibu lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun