Menu makan siang Mbak Iin biasanya  nasi, bothok tempe, tahu kuning, telur rebus, sayur bening daun katuk,  sup wortel jamur dan  soto ayam. Tetapi siang itu Yuk  Maryam--Pembantu Rumah Tangga--tidak memasak karena  tetangga Mbak Iin sudah  mengiriminya nasi kotak berisi nasi,  ayam goreng dan lalapan .
Setelah makan siang Mbak  lin minum obat herbal seperti habbatusauda,  temulawak, dan madu.
Â
Satu jam kemudian Mbak Iin minum vitamin C dosis tinggi dan obat batuk tablet karena "qodarullah" Mbak  lin mempunyai keluhan batuk. Tetapi kehadiran  covid  pada tubuh  Mbak lin  tanpa penyakit penyerta atau  komorbid seperti pneumonia, jantung,  diabetes melitus dan hipertensi.
Ketika Mbak Iin melihat baju kotor menumpuk di keranjang cucian, Mbak Iin ingin mencucinya. Lalu Mbak Iin menuju tempat cucian. Mengambil air di bak penampungan. Lalu menuangkannya ke dalam ember. Setelah ember penuh air, Mbak Iin memasukkan baju kotor dan deterjen ke dalam ember. Baru beberapa kali mengucek,  tangan  Mbak Iin sudah tidak berdaya. Sehingga Mbak terpaksa menghentikan pekerjaannya.
Mbak Iin memasuki kamarnya. Dalam keadaan tidak berdaya Mbak lin berusaha menghubungi suaminya lewat telpon. Suami Mbak Iin bekerja sebagai pelaut. Qodarullah saat itu kapal pesiar yang ditumpanginya  sedang berlayar menuju Alaska, negeri tanpa malam.
"Papa, aku sudah tidak kuat. Titip Qonita!" ucap Mbak Iin dengan nafas terengah-engah."
Dari seberang sana suami Mbak Iin menyahut, "Sayang, kamu tidak boleh berputus asa dari rahmat-Nya. Kamu harus  kuat. Kamu harus sehat. Qonita masih membutuhkanmu."
"Tapi, Pa. Aku betul-betul tidak kuat..." Mbak Iin tak melanjutkan kata-katanya.
"Ma...dzikir, salawat, istighfar dan berdoa memohon pertolongan-Nya tak kenal lelah. Semoga cepat sembuh, Ma," kata sang suami memotivasi.
Mbak Iin diam.
"Ma, kamu wanita kuat. Pantang menyerah. Papa doakan kamu sembuh. Karena, Qonita masih butuh kamu. Bukankah kamu ingin melihat dia menjadi Hafizah yang hafal Al-Qur'an 30 juz?"
"Ya!" Jawab Mbak Iin singkat dan pelan.
Setelah itu hubungan dengan sang suami terputus. Mbak Iin berdoa memohon keselamatan dunia akhirat tiada henti. Dia berdoa tidak hanya untuk  dirinya tetapi juga untuk  suaminya yang sedang berlayar menjelajah Alaska.