Mohon tunggu...
Unmuh Jember
Unmuh Jember Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Muhammadiyah Jember

Heii, Universitas Muhammadiyah Jember hadir di Kompasiana!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Solusi Air Bersih dengan Broncaptering dan Monitoring Air

26 September 2022   09:37 Diperbarui: 26 September 2022   09:47 1423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Permasalahan air bersih sering kali menjadi tantangan bagi seluruh elemen masyarakat. Hal ini dikarenakan air begitu sangat penting dan berpengaruh bagi kehidupan. Fenomena tersebut terjadi di Desa Sukogidri yang masih terkendala terkait air bersih terutama pada musim hujan.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) terus berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Salah satu yang diupayakan adalah pengoptimalisasi broncaptering dan implementasi teknologi continuous monitoring baku mutu air.

Ketua PKM, Dr Bagus Setya Rintyarna ST MKom mengungkapkan bahwa Sumber mata air di Desa Sukogidri sering keruh saat musim hujan tiba sehingga pengurus harus berinisiatif mengambil air dari sumber mata air lain. Kemudian, menurutnya Brondcaptering tidak dilengkapi dengan pasir dan batu kosong untuk filter air baku sebelum dialirkan ke bak penampung sehingga air mengandung lumpur tidak terfilter dan belum adanya standarisasi baku mutu sumber air.

Sejak survei tahun 2021, pengujian telah selesai dilaksanakan dan berjalan dengan baik hingga saat ini. Pengerjaannya yaitu dengan pengoptimalisasian konstruksi broncaptering yang melibatkan mahasiswa KKN dari Teknik Sipil yang dapat menghasilkan fisik air benih dan tidak keruh, kemudian pemasangan alat monitoring kualitas air yang melibatkan mahasiswa KKN dari Teknik elektro.

"Monitoring ini dapat dilihat melalui smartphone berbasis android melalui aplikasi "Blynk" yang terhubung dengan teknologi Internet of Think (IoT) sehingga data di penampungan air dapat terpantau. Kita dapat melihat Indeks Pencemaran yang diambil oleh beberapa parameter sistem sensor yaitu pH air, suhu, Total Suspended Solid (TSU), Dissolved Oxygen (DO), dan Nephelometric Turbidity Unit (NTU)." jelas Bagus.

Broncaptering merupakan salah satu Sistem Instalasi Pengolahan Air Sederhana (SiPAS) yang digunakan untuk penyediaan air minum pada unit air baku dan berfungsi melindungi dan menangkap air dari mata air untuk ditampung dan disalurkan ke pipa transmisi ke reservoir.

Bagus berharap, program pengabdiannya dapat menjadi solusi dan peningkatan akses air minum yang layak dan aman 100% bagi masyarakat di Desa Sukogidri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun