Mohon tunggu...
Umi Fatikhatul
Umi Fatikhatul Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kaum Intelektual Hadapi Politik

4 Februari 2018   05:36 Diperbarui: 4 Februari 2018   06:03 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Masalah-masalah politik di Negara Indonesia yang dihadapi sekarang ini sangatlah rumit. Hal ini dipicu karena penurunan keadaan politik tidak sehat. Banyak pemimpin-pemimpin yang dipercaya masyarakat untuk mengayomi dan menyelesaikan persoalan Negeri ini malah terlibat masalah seperti korupsi.

Politik yang kotor membuat keadaan politik di Indonesia semakin terpuruk. Para pejabat sibuk memikirkan pangkat dan kedudukannya sehingga lupa dengan tanggung jawabnya mengurus masyarakat dan Negara. Mereka lupa, seakan hanya mngumpulkan suara dan menjadi pemimpin, akan tetapi selanjutkan meluakan mereka. Masalah ini yang harus diperhatikan oleh calon pejabat selanjutnya. Mengingat akan ada pilkada yang diselenggarakan. Jika dibiarkan dan merusak tantangan dan keseimbangan Negara.

Kita dapat sebut tahun 2018 sebagai tahun politik, karena ditahun ini akan diselenggarakan pilkada serentak.  Pilkada seentak akan dilaksanakan di 171 wilayah, termasuk 17 pemilihan Gubernur. Akan ada banyak proses di dalamnya. Mulai dari segi pendanaanya sampai segi yang lain. Tentunya akan terjadi persaingan-persaingan yang mungkin akan menyebabkan gesekan politik.

Akan ada banyak dana yang dikeluarkan untuk Pilkada ini. Hal itu adalah konsekuensi yang harus dialami untuk mempromosikan calon-calon yang akan maju. Pilkada ini akan melewati banyak pos dan disetiap pos akan memnghabiskan banyak dana.

Akan banyak tantangan yang dihadapi nantinya. Seperti menciptakan pilkada yang jujur dan transparan.  Tidak sedikit calon pejabat yang menggunakan cara-cara yang salah dalam mempromosikan dirinya,  Seperti menyuap dan lain sebagainya. Hal ini menyebabkan rakyat kecil dan sedikit pengetahuan mau tidak mau akan memilih mereka. Tentunya masalah ini tidak boleh kita sepelekan dan harus kita atasi.

Menurut Coser (1965), intelektual adalah orang-orang berilmu yang tidak pernah merasa puas menerima kenyataan sebagaimana adanya. Mereka selalu berpikir soal alternatif terbaik dari segala hal yang oleh masyarakat sudah dianggap baik. Seorang intelektual tidak hanya menghasilkan pemikiran akantetapi uga harus memberikan contoh yang baik dalam segala pelaksanaan segi kehidupan. Untuk itu, kaum intelektual harus memberikan contoh bagaimana pelaksanaan pilkada yang sesungguhnya.

Kaum intelektual yang memiliki kecakapan lebih harus merumuskan perubahan untuk menuju perubahan yang lebih baik. Mereka harus memiliki pemikiran kuat dan cerdas dalam menghadapinya. Mereka memiliki tugas besar untuk mewujudkan perubahan-perubahan menuju yang lebih baik.

Kaum intelektual tidak hanya duduk diam saja. Mereka harus melakukan perubahan di masa depan. Mengubah kadaan politik di Negara ini. Membersihkan keadaan politik kembali. Tentunya tidak mudah, akan tetapi mereka harus berjuang mewujudkan hal tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun