Mohon tunggu...
Umi Setyowati
Umi Setyowati Mohon Tunggu... Wiraswasta

Suka membaca apa saja, sesekali menulis sekedar berbagi cerita.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Cerita Saya, Jadi Caregiver Bipolar Itu Harus Super Sabar dan Kuat Mental

18 Oktober 2025   07:26 Diperbarui: 20 Oktober 2025   14:02 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Caregiver. (Freepik/pressfoto)

- Memantau Gejala-gejala: Mengenali suasana hatinya jika ada perubahan mood drastis dari mania ke depresi, dan konsultasi ke dokter jika tidak bisa diatasi sendiri, untuk mengurangi risiko kambuh.

Dengan memantau gejala umum yang terjadi pada bipolar, dapat membantu caregiver merawat pasien dengan lebih baik.

(Dok Shutterstock via Alodokter)
(Dok Shutterstock via Alodokter)

Menjadi Caregiver Bipolar: Harus Super Sabar dan Kuat Mental.

 I. Kesabaran Setiap Hari di Rumah.

* Tantangan saya merawat orang dengan bipolar itu harus selalu siap menghadapi perubahan suasana hatinya, gejolak emosi dan perilaku yang tidak selalu rasional. Kadang sangat aktif bergerak, misalnya bersih- bersih rumah atau sibuk mengerjakan ini dan itu, tapi cepat berubah merasa sedih mendalam, berkeluh-kesah tanpa sebab, atau marah-marah tak tentu arah.

Dalam kondisi seperti itu, saya hanya perlu mendengarkan, untuk menghindari konflik yang tidak perlu yang justru bisa memicu emosinya. Jadi saya harus selalu menahan diri untuk tidak bereaksi terhadap sikap atau kata-kata yang mungkin tidak enak didengar.

Selain itu, saya juga berusaha memahami bahwa perubahan moodnya bukanlah sesuatu yang bisa dikontrol sepenuhnya. Dengan kesabaran dan empati saya berharap dapat membantunya merasa nyaman dan perlahan menjadi tenang kembali.

* Menghadapi Gejolak Emosi dan Perilaku.

Dalam merawat orang dengan bipolar saya juga menghadapi tantangan dalam mengelola efek samping dari obat-obat yang dikonsumsi. Pola yang saya amati, obat yang diminum cenderung membuat ngantuk dan lapar. 

Misalnya, kalau habis sarapan lalu tidak lama kemudian dia tidur sampai menjelang duhur, bangun tidur makan, habis salat duhur lalu tidur lagi sampai sore. Ini adalah siklus yang cukup berat pagi pasien maupun caregiver, karena perlu penyesuaian terus menerus untuk memastikan pasien mendapatkan istirahat yang cukup dan asupan nutrisi yang tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun