Mohon tunggu...
Umi Setyowati
Umi Setyowati Mohon Tunggu... Wiraswasta

Suka membaca apa saja, sesekali menulis sekedar berbagi cerita.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Gegara Kopi Lampung, Saya Kecanduan Minum Kopi

7 Oktober 2025   12:58 Diperbarui: 7 Oktober 2025   20:02 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kopi Lampung (dokumentasi pribadi)

Dari sekian banyak kopi sachet lokal, hanya kopi hitam Nescafe Clasic yang jadi andalan saya setiap pagi, setiap hari, dan kopi Kapal Api sebagai cadangan.

Karena apa? Selain karena rasanya sudah sesuai dengan selera lidah saya, juga ada kenangan di baliknya. Nescafe Clasic dan Kapal Api menjadi pengganti ketika kami pindah dari Lampung.

Gegara Kopi Lampung Saya Kecanduan Minum Kopi.

Alkisah, berpuluh tahun lalu, saya bertemu dengan seorang perantau dari Lampung, Ia memperkenalkan kopi dari daerah asalnya," Ini kopi asli Lampung yang dipetik dari kebun sendiri, diproses secara tradisional mulai dari memetik biji kopi yang telah matang di batang hingga disangrai serta ditumbuk di lesung kayu," katanya, bak seorang barista menawarkan racikan kopinya.

Memang beda rasanya. 

Dan sejak itu saya sangat suka minum kopi Lampung, pun  perlahan jatuh cinta dengan si pemberi kop. Kami menikah dan saya diboyong ke Lampung Utara.

Di sana, saya sering sekali ikut turun ke kebun kopi mertua, menaiki bukit dengan udara yang segar.Tampak hamparan hijau membentang, juga butiran merah biji kopi yang matang di batang. Kami memilih dan memilah serta memetiknya dengan hati -hati.

Proses yang Menghasilkan Kopi Nikmat.

Sementara untuk kopi yang dikonsumsi di rumah, menjalani proses panjang secara tradisional.Biji kopi yang telah kering lalu disangrai dengan api sedang sampai mengeluarkan aroma yang khas, lalu setelah dingin ditumbuk di lesung kayu hingga halus dan kemudian diayak, menghasilkan tepung kopi yang halus nan lembut, semerbak aroma wangi kopi memenuhi dapur.

Proses itu bukan hanya menghasilkan kopi yang nikmat namun juga memperkuat ikatan keluarga dalam kebersamaan ritual ngopi pagi, sebelum memulai hari dengan aktivitas rutin.

Rasanya menikmati kopi Lampung tidak dapat dibandingkan dengan apapun yang lain. Beruntung, saya pernah memiliki pengalaman menikmati kopi yang dihasilkan dari proses yang begitu panjang serta penuh cinta.

Kopi Lampung menjadi awal saya kecanduan minum kopi 

Berburu Pengganti Kopi Lampung.

Hampir sepuluh tahun kemudian kami meninggalkan Lampung , tentu bubuk kopi Lampung pun ikut terbawa. Namun di saat kopi Lampung habis stok, kami mulai mencari -cari dan mencoba beragam kopi sachet lokal, mulai dari merek terkenal dan mahal hingga kopi sachet yang murah meriah serta ramah di kantong.

Cukup lama itu membuat kami frustasi, ritual ngopi pagi tak senikmat dulu lagi, di mana biji kopi dipetik dari kebun sendiri.Sampai akhirnya kami mencoba kopi hitam Kapal Api.Tapi ampas kopi ini lagi lagi membuat rasa ngopi kurang sempurna. Lalu bagaimana selanjutnya?

Bertemu dengan Kopi Nescafe Clasic.

Perburuan kopi menjadi sebuah petualangan yang menarik, karena setiap jenis kopi memiliki rasa dan karakteristik yang unik, dan ketika menemukan kopi yang tepat, kejadian itu sungguh menyenangkan.

Nescafe Clasic memang pilihan yang populer dan berkualitas. Rasa yang konsisten dan aroma yang khas membuatnya menjadi favorit banyak orang.

Dengan sedikit tambahan gula, saya bisa menikmati keseimbangan antara pahit dan manis dari kopi Nescafe Clasic. Rasa pahit yang khas dari Nescafe Clasic masih terasa,tapi sedikit gula membuatnya lebih menyenangkan dan tidak terlalu pahit. Rasa yang pas, akhirnya saya menemukan kopi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan saya dalam ritual ngopi pagi, pembangkit energi di awal hari.

Kopi sachet lokal yang saya pahami, bukan sekadar kekuatan sebuah merek, namun ia telah menyatu dalam rasa di kehidupan sehari-hari.

Jadi, kalau ditanya, mana kopi sachet lokal jagoanmu! Jawaban saya adalah Nescafe Clasic dan kopi hitam Kapal Api.

kolase kopi hitam (dokumentasi pribadi)
kolase kopi hitam (dokumentasi pribadi)

Bagaimana denganmu, Kompasianer?

Salam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun