Rasanya menikmati kopi Lampung tidak dapat dibandingkan dengan apapun yang lain. Beruntung, saya pernah memiliki pengalaman menikmati kopi yang dihasilkan dari proses yang begitu panjang serta penuh cinta.
Kopi Lampung menjadi awal saya kecanduan minum kopiÂ
Berburu Pengganti Kopi Lampung.
Hampir sepuluh tahun kemudian kami meninggalkan Lampung , tentu bubuk kopi Lampung pun ikut terbawa. Namun di saat kopi Lampung habis stok, kami mulai mencari -cari dan mencoba beragam kopi sachet lokal, mulai dari merek terkenal dan mahal hingga kopi sachet yang murah meriah serta ramah di kantong.
Cukup lama itu membuat kami frustasi, ritual ngopi pagi tak senikmat dulu lagi, di mana biji kopi dipetik dari kebun sendiri.Sampai akhirnya kami mencoba kopi hitam Kapal Api.Tapi ampas kopi ini lagi lagi membuat rasa ngopi kurang sempurna. Lalu bagaimana selanjutnya?
Bertemu dengan Kopi Nescafe Clasic.
Perburuan kopi menjadi sebuah petualangan yang menarik, karena setiap jenis kopi memiliki rasa dan karakteristik yang unik, dan ketika menemukan kopi yang tepat, kejadian itu sungguh menyenangkan.
Nescafe Clasic memang pilihan yang populer dan berkualitas. Rasa yang konsisten dan aroma yang khas membuatnya menjadi favorit banyak orang.
Dengan sedikit tambahan gula, saya bisa menikmati keseimbangan antara pahit dan manis dari kopi Nescafe Clasic. Rasa pahit yang khas dari Nescafe Clasic masih terasa,tapi sedikit gula membuatnya lebih menyenangkan dan tidak terlalu pahit. Rasa yang pas, akhirnya saya menemukan kopi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan saya dalam ritual ngopi pagi, pembangkit energi di awal hari.
Kopi sachet lokal yang saya pahami, bukan sekadar kekuatan sebuah merek, namun ia telah menyatu dalam rasa di kehidupan sehari-hari.
Jadi, kalau ditanya, mana kopi sachet lokal jagoanmu! Jawaban saya adalah Nescafe Clasic dan kopi hitam Kapal Api.