Untuk membuktikannya, setiap saya pulang ke rumah ibu, kembali ke kosan selalu dibawain oleh-oleh satu wadah Tupperware berisi sambal goreng tempe kering kesukaan saya, hemm.. memang benar, makanan jadi awet disimpan di wadah Tupperware.
Tupperware Party.
Di era 90-an hingga awal tahun 2000-an, kalau gak salah ingat, ibu saya pernah bercerita bahwa rumah kami pernah digunakan oleh konsultan Tupperware untuk mengenalkan produk -produknya, dan ibu saya mengundang tetangga dan teman-temannya ke rumah.
Ruang tamu dan ruang keluarga dipenuhi aneka produk Tupperware mulai dari botol minuman, kotak makanan berbagai ukuran yang berwarna -warni sampai tempat penyimpanan beras, yang tetap terjaga kualitasnya walaupun disimpan selama beberapa bulan, kayanya.
Mungkin itu maksudnya "Tupperware Party" yaitu konsep penjualan dari rumah ke rumah, bukan penjualan melaui ritel.
Sebagai tuan rumah, ibu saya mendapat hadiah dan diskon pembelian sebagai imbalannya.
Lalu setelah Tupperware Party berakhir, ibu-ibu yang hadir, ada yang lantas menjadi reseller.
Konsep Tupperware Party bukan hanya meningkatkan penjualan saja namun juga membangun interaksi sosial dan membantu meningkatkan pendapatan masyarakat.
Tidak heran jika sekarang beragam respon masyarakat di medsos setelah berhembus kabar bahwa Tupperware bangkrut.
Tupperware Menutup Operasionalnya di Indonesia.
Kini, Setelah 33 tahun menjadi bagian dari dapur dan keluarga di Indonesia, Tupperware resmi menghentikan operasionalnya di Tanah Air.