Mohon tunggu...
Umi Setyowati
Umi Setyowati Mohon Tunggu... Wiraswasta

Suka membaca apa saja, sesekali menulis sekedar berbagi cerita.

Selanjutnya

Tutup

Diary

War Takjil: Toleransi dalam Keberagaman.

7 Maret 2025   01:26 Diperbarui: 7 Maret 2025   01:28 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasar Takjil di Batu (foto:Sholeh/ketik co,id)

1. Meningkatkan pendapatan pedagang - war takjil menjadi kesempatan pedagang untuk meningkatkan pendapatannya dengan menjual makanan berbuka puasa yang beraneka ragam dan lezat.

2. Meningkatkan konsumsi makanan - war takjil meningkatkan konsumsi makanan berbuka puasa sehingga meningkatkan permintaan bahan baku dan industri makanan.

3. Meningkatkan pendapatan daerah -;war takjil juga menjadi kesempatan bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan pendapatan dengan mengenakan pajak atau retribusi pada pedagang.

4. Meningkatkan kesempatan kerja - war takjil juga membuka peluang kerja yang dibutuhkan sebagai karyawan warung atau pekerja di industri makanan.

Kesimpulan..

"War Takjil" telah menjadi fenomena yang sangat menarik di Indonesia, tidak hanya sebagai ajang berburu makanan berbuka puasa, tetapi juga sebagai simbol toleransi dan keberagaman.

Dengan melibatkan umat muslim dan non-muslim, war takjil menunjukkan bahwa kebersamaan dan kebahagiaan dapat tumbuh dari hal-hal kecil seperti berbagi makanan.

Oleh karena itu, mari kita terus mempertahankan nilai -nilai toleransi dan keberagaman yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.

(us)

# ramadan bercerita hari 4

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun