Sebelum film Mohammad Messenger of God ini sukses dirilis, ada film lain dengan mengangkat kesamaan tema yakni berjudul The Message (1976). Film ini garapan sutradara Suriah, Moustapha al-Akkad. Mekanisme pengerjaan film juga telah disesuaikan dengan syariat untuk tidak menampakkan wajah Nabi Muhammad SAW. Ternyata justru film ini banyak menimbulkan perselisihan karena dianggap menyalahi syariat. Berselang beberapa waktu, sosok aktor film bernama Anthony Quinn berperan sebagai Abu Thalib melakukan bom bunuh diri di Amman tahun 2005. (CNN Indonesia 12 Juni 2022)
Saya melihat dua film dengan konsep sama juga respon sama pula tetapi sedikit mengalami perbedaan. Dalam pemeran tokoh dari film The Message (1976) ini menjadi awal kontroversi bukan hanya disebabkan karena pengangkatan cerita Nabi Muhammad saja, dalam hal lainnya seperti halnya Amman melakukan kasus pengeboman. Hal ini memicu pandangan buruk dari masyarakat. Dari segi agama yakni menimbulkan anti Islam karena identik dengan kekerasan seperti bom bunuh diri. Kekerasan dalam bentuk apapun kalau pelakunya seorang Muslim pasti dikaitkan dengan isu kaum jihadis dengan pertimbangan agama. Maknanya sama seperti membawa agama dengan dalih jihad untuk melakukan tindak kekerasan agar mudah mengkambing hitamkan secara halus.
Sebagai masyarakat berjiwa Muslim, tidak hanya memandang sesuatu dari permukaan saja tetapi harus melakukan tabayun. Terbuka dalam sebuah pembaharuan untuk menerima perbaikan dalam rangka perdamaian tentu sangat dibolehkan. Jangan sampai isu Islamofobia terus lestari karena Islam adalah agama rahmat yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Agama rahmat tidak akan pernah membuat kerusuhan, justru membawa kedamaian hati di setiap pemeluknya atau bahkan lingkungannya sekalipun.