Mohon tunggu...
Umi Nadhira
Umi Nadhira Mohon Tunggu... Ibu Rumah Tangga pejuang keluarga harmonis

Suka masak untuk dinikmati orang-orang tercinta

Selanjutnya

Tutup

Home Pilihan

Ibu Cerdas Menabung Emas, Cahaya Masa Depan Anak dan Sesama

26 Juni 2025   16:55 Diperbarui: 26 Juni 2025   16:55 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tabungan emas di pegadaian (Sumber: tempo.co)

Hidup sebagai ibu rumah tangga dengan lima anak adalah anugerah sekaligus tanggung jawab besar. Setiap rupiah dalam rumah tangga kami punya arah. Di tengah tuntutan kebutuhan sekolah, kesehatan, dan masa depan anak-anak, saya terus mencari cara untuk menyimpan sekaligus menebar manfaat. Menabung emas di Pegadaian menjadi jawaban reflektif dari perjalanan keuangan keluarga kami.

Menabung emas bukan hanya tentang menyimpan harta, tapi menyimpan harapan. Saya pertama kali mengenal tabungan emas ketika mengikuti seminar literasi keuangan perempuan. Saya mulai dengan nominal kecil, tapi semangatnya besar. Ingin memiliki tabungan bernilai yang tahan inflasi, bisa dicairkan kapan pun, dan tetap memberi peluang untuk membantu orang lain.

Emas memiliki daya tahan luar biasa terhadap fluktuasi nilai. Saat uang tunai mudah tergerus inflasi, emas justru bertahan atau bahkan naik nilainya. Ini jadi alasan saya memilih emas bukan hanya untuk investasi pribadi, tapi juga sebagai cara berdaya membantu sesama saat mereka butuh uluran tangan.

Pegadaian hadir bukan hanya sebagai tempat menyimpan emas, tapi tempat menyalurkan kepedulian. Dengan sistem gadai yang aman dan transparan, saya bisa menggadaikan sebagian emas saya untuk membantu saudara dekat yang tiba-tiba harus operasi, atau tetangga yang mendadak kehilangan pekerjaan dan butuh dana cepat.

Menabung emas membuat saya tidak perlu memilih antara menyimpan untuk diri sendiri atau memberi untuk orang lain. Saya bisa melakukan keduanya. Tabungan emas bukanlah simpanan yang mati, tapi hidup dan terus memberi kehidupan bagi yang membutuhkan.

Menabung emas bukan sekadar investasi, tapi bentuk cinta ibu pada masa depan anak-anak dan lingkungan sekitar. Dari satu gram, lahir kekuatan untuk berbagi, membantu yang membutuhkan, dan menjaga harapan tetap hidup di tengah badai kehidupan.

Kebiasaan ini mengajarkan anak-anak saya nilai-nilai keuangan sejak dini. Mereka tahu bahwa menabung bukan hanya menumpuk uang, tapi juga menyiapkan masa depan dan belajar peduli pada sekitar. Mereka melihat bagaimana tabungan emas bisa menyekolahkan mereka dan sekaligus membantu teman-teman kami yang kesulitan.

Saya tidak perlu takut ketika anak-anak tiba-tiba butuh biaya les tambahan, atau perlengkapan sekolah rusak. Emas yang saya tabung bisa dicairkan sebagian. Nilainya stabil, tidak turun seperti jika saya menyimpan dalam bentuk barang konsumtif. Ini membuat saya merasa aman secara finansial.

Dalam beberapa kali peristiwa darurat, seperti ketika suami kehilangan pekerjaan untuk beberapa bulan, tabungan emas menjadi pelampung. Kami tidak perlu pinjam ke rentenir atau menggadaikan barang berharga secara emosional. Kami cukup mengakses tabungan emas di Pegadaian.

Lebih dari sekadar menabung, ini adalah misi kemanusiaan. Saya mulai menyisihkan emas bukan hanya untuk keluarga, tapi juga sebagai cadangan sosial. Misalnya, setiap ada kelebihan rezeki, saya menabungkannya dan niatkan sebagai dana bantuan mendesak bagi kerabat. Itu membuat saya merasa tenang dan bersyukur.

Saya juga mulai mengajak ibu-ibu PKK, teman-teman arisan, dan komunitas parenting untuk menabung emas. Kami saling belajar, saling menguatkan. Kami menyebut gerakan ini sebagai "Gerakan Mengemaskan Indonesia", agar setiap rumah tangga punya cadangan, dan bisa jadi solusi bagi lingkungannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun