Mohon tunggu...
Siti Maqfiroh
Siti Maqfiroh Mohon Tunggu... Bankir - Wanita pekerja, ibu dari 2 putra putri.

Sidoarjo selalu menghadirkan rindu, meski bukan pada hati yang bukan milikku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujanku

1 November 2019   09:42 Diperbarui: 1 November 2019   09:42 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Selamat datang hujan, wahai hujanku yang menyambut November

Hujan semoga engkau bisa menghapus kenangan buruk di hariku

Membawanya bersama tetesan , menggenang lalu mengalir ke parit-parit

Hujan dia sudah menancapkan duka dihatiku

Menabur bibit emosi yang sangat mendalam

Hujan memiliki rahasiaku tentang rasa benci yang kusimpan rapi

Hujan terimaksih sudah menyembunyikan air mataku

Membuatku seolah tegar dalam perkelahian ini

Hujan kamu adalah teman dekatku saat ini setelah aku dikhianati

Hujan pastikan aku baik-baik saja di masa yang akan datang

Tempat ini terlalu pahit bersama segala ceritanya

Mari hujan kita hapus pelan dan perlahan....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun