Mohon tunggu...
Umi Alfiatul Arfik
Umi Alfiatul Arfik Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Ekonomi Syariah UIN Syekh Wasil Kediri Semester 4

Selanjutnya

Tutup

Financial

Mahasiswa Ekonomi Islam : THR Jadi Asset (Emas)?

22 Maret 2025   07:37 Diperbarui: 22 Maret 2025   14:59 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

THR Cepat Habis? Coba Simpan Emas Syariah, Biar Finansial Tetap Aman!

Lebaran pun semakin dekat. Di tengah semangat ibadah dan rencana mudik, satu hal yang paling ditunggu-tunggu adalah: Tunjangan Hari Raya (THR)!

Sebagai mahasiswa Ekonomi Islam, saya sangat paham betapa pentingnya mengelola keuangan dengan prinsip syariah. Tapi jujur, godaan THR itu besar, baju baru, kue lebaran, oleh-oleh, semua seakan minta dibeli. Akhirnya, uang THR habis dalam sekejap, dan dompet pun "puasa" panjang setelah lebaran.

Ramadan ini, saya ingin THR saya lebih berkah dan bermanfaat. Caranya? Saya alihkan sebagian THR untuk menabung emas syariah di Pegadaian Syariah.

Mahasiswa Ekonomi Islam: Saatnya Praktikkan Ilmu Finansial Syariah

Belajar teori ekonomi syariah di kelas itu penting. Tapi sebagai mahasiswa, kita juga harus membuktikan pemahaman kita lewat tindakan nyata. Salah satunya: mengelola harta sesuai prinsip syariah.

Emas bukan hanya perhiasan, tapi instrumen lindung nilai (hedging). Dalam ekonomi Islam, emas termasuk aset riil yang stabil, halal, dan aman. Terlebih jika ditabung melalui lembaga berbasis syariah seperti Pegadaian Syariah.

Kenapa Pegadaian Syariah? Karena Sesuai Prinsip Ilmu Kita

Sebagai mahasiswa Ekonomi Islam, saya tentu lebih nyaman menabung di lembaga yang menggunakan akad-akad syariah, seperti murabahah (jual beli) dan rahn (gadai syariah). Di Pegadaian Syariah, transaksi dilakukan secara transparan, adil, dan bebas riba. Inilah praktik nyata dari teori maqashid syariah, yaitu mengelola harta dengan nilai keberkahan.

Fitur yang mendukung:

  • Amanah: Tidak ada unsur gharar (ketidakpastian) dan murni transaksi riil.
  • Terjangkau: Mulai nabung emas dari Rp10.000-an. Mahasiswa friendly!
  • Praktis: Lewat aplikasi Pegadaian Digital Syariah, bisa nabung dari mana saja.

THR: Konsumsi Saja atau Aset Jangka Panjang?

Sebagian besar dari kita mungkin menghabiskan THR untuk konsumsi. Tapi sebagai generasi muda ekonomi syariah, mari mulai membiasakan diri membentuk aset. Nabung emas syariah adalah langkah sederhana namun strategis.

Bayangkan jika setiap Ramadan kita sisihkan THR untuk emas. Beberapa tahun ke depan, kita punya aset riil yang bisa jadi modal usaha halal atau dana darurat. Ini sejalan dengan nilai hikmah dalam ekonomi Islam: mengelola harta dengan bijak untuk keberlangsungan hidup.

Ramadan & Lebaran: Waktu Emas Menata Keuangan

Ramadan bukan sekadar ibadah spiritual, tapi juga momen refleksi finansial. Nikmati THR boleh, tapi sisihkan untuk masa depan. Simpan dalam bentuk yang terjaga nilainya, dengan cara halal dan aman.

Karena emas bukan hanya benda berkilau, tapi simbol ketenangan finansial. Dan lewat Pegadaian Syariah, kita bisa menabung emas dengan prinsip yang sejalan dengan ilmu Ekonomi Islam.

Dari Mahasiswa Ekonomi Islam, untuk Masa Depan yang Halal dan Aman

Lebaran ini, saya mulai langkah kecil. Ilmu ekonomi syariah tak sekadar teori, tapi amalan hidup. Saya ingin masa depan lebih baik, dengan cara halal, bijak, dan berkah.

Buat kamu yang juga mahasiswa Ekonomi Islam, ini saatnya kita jadi teladan. Yuk, gerakin Emas Syariah-mu, bantu finansialmu.

Karena masa depan tak harus ditunggu. Cukup disiapkan, mulai dari Ramadan ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun