Mohon tunggu...
Umi Fitria
Umi Fitria Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary Me

Seorang Ibu, wanita, teman, partner yang selalu ingin membuka hati dan pikiran untuk belajar tentang hidup. visit my blog on https://www.simpelmommy.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Masih Relevankah Menghukum Murid saat Kegiatan Belajar di Dalam Kelas?

13 Juni 2022   11:16 Diperbarui: 13 Juni 2022   13:12 1423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sekolah tatap muka (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Sang guru yang saya harap bisa meng-counter pertanyaan saya justru berbalik menyerang saya dengan melontarkan perkataan bahwasanya pertanyaan saya sangatlah receh dan seharusnya untuk hal yang semudah itu saya sudah paham dan tidak perlu bertanya lagi.

Hal itu beliau ucapkan di depan kelas dengan disaksikan teman sekelas, sungguh saya sangat malu rasanya, merasa saya benar-benar bodoh pada waktu itu. 

Kejadian lain juga terjadi di kelas yang sama namun dengan guru yang berbeda. Saat itu pelajaran matematika, setelah sang guru selesai memberikan tutornya dilanjutkan dengan latihan soal-soal untuk mengetes sejauh mana pemahaman murid akan materi yang baru saja dibawakan. 

Setelah selesai menulis soal, beliau menunjuk acak murid untuk maju ke depan mengerjakan soal.

Beberapa berhasil menjawab dengan benar, beberapa lainnya salah menjawab sehingga harus menanggung hukuman berdiri di depan kelas sambil mengangkat satu kaki.

Tidak berhenti di situ, selanjutnya sang guru akan mulai menjewer telinga murid yang salah mengerjakan soal itu satu per satu dan otomatis anak-anak yang dihukum itu menjadi bulan-bulanan dan bahan tertawaan teman-teman sekelasnya, dan naasnya saya juga pernah berada di posisi itu.

Dampak psikologi sistem pendidikan zaman dulu

Pengalaman-pengalaman yang saya alami di sekolah dasar itu benar-benar membentuk karakter dan kepribadian saya saat saya beranjak remaja. 

Dari pengalaman tersebut ada sisi positif dan juga negatif yang saya alami. Sisi positifnya saya semakin bersemangat untuk menjadi yang terbaik dari sisi prestasi akademik agar saya tidak mendapatkan hukuman dan olokan lagi dan terbukti memang saya lulus dengan nilai terbaik waktu itu dan etos belajar ini terus saya lakukan di jenjang-jenjang pendidikan saya selanjutnya. 

Sisi negatif yang saya dapatkan adalah beberapa respon dan perlakuan dari sang guru yang terkesan memojokkan murid dengan standar pertanyaan yang dianggap remeh ataupun saat salah menjawab soal dan harus dihukum, membuat saya pada waktu itu kehilangan seluruh semangat dan kepercayaan diri saya dan hal itu benar-benar membuat malu dan menurunkan harga diri sebagai seorang murid.

Dua momen di masa sekolah dasar itu cukup berpengaruh besar di kemudian hari terhadap level kepercayaan diri dan juga self esteem saya sebagai remaja dan saat di sekolah menengah sampai-sampai ada perasaan takut saat akan bertanya, apakah pertanyaan saya ini wajar ditanyakan ataukah nantinya saya hanya akan berujung mempermalukan diri sendiri seperti pengalaman sebelumnya. 

Butuh waktu lama hingga akhirnya benar-benar bisa menyadari sumber masalahnya dan mulai berdamai dengan pengalaman masa lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun