Mohon tunggu...
Umar Faruq
Umar Faruq Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Mahasiswa Hukum Tata Negara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Politik hukum yang aspiratif akan melahirkan hukum yang responsif.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hukum Menjadi Pisau Bisu

2 April 2020   17:20 Diperbarui: 2 April 2020   17:24 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hukum, Hukum dan Hukuman  yang senantiasa menghantuinya.

hukum terasa tajam dan bisu bagi mereka yan tak

 berdaya.

Membuat Hukum hadir sebagai suatu yang meyeramkan.

Peradilan hanya menjadi transaksi bagi mereka yang 

beruang.

Perosese legislasipun serat akan  pasal titipan.

Rakyatlah menjadi korban dari ke adilan yang berbayar.

Pasal - pasal di pelintir demi kepentingan sang penguasa.

Membuat  rakyat tersungkur mencari sumber keadilan.


Apakah keadilan masih ada?, atau hanya ilusi belaka ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun