Ide untuk mengubah tatanan ekonomi global pasca-Perang Dunia II muncul pada bulan Juni 2024. Ide ini tidak berasal dari Washington atau Wall Street, tetapi dari Palm Beach, Florida. Di sana, seorang mantan analis kredit, Poser, mencetuskan sebuah istilah baru: *Mara Lago Accord*, dinamai sesuai dengan pribadi Donald Trump dan mengacu pada sejarah Plaza Accord tahun 1985. Ini bukan hanya sekadar istilah menarik, tetapi rencana yang  dirancang sebagai sebuah rencana kerja. Ini adalah strategi berisiko tinggi yang kontroversial dan berpotensi mengubah posisi Amerika dalam perekonomian global---atau justru gagal total dan secara harfiah menghancurkan dominasi dolar Amerika.Â
Kembali ke tahun 1985, para pemimpin dari ekonomi terbesar dunia berkumpul di Plaza Hotel, New York, dan sepakat untuk melemahkan nilai dolar AS guna membantu mengembalikan keseimbangan perdagangan. Upaya yang dikenal sebagai Plaza Accord ini dilakukan secara terkoordinasi dan cukup berhasil, meskipun hasilnya tidak bertahan lama. Loncat ke tahun 2024, Zultan Posa menghidupkan kembali ide tersebut, mengganti hotel di New York dengan resor Mara Lago milik Trump, dan bank sentral dengan koneksi politik serta pengaruh Trump. Ia membayangkan sebuah kesepakatan baru di mana Amerika menuntut dolar yang lebih lemah, pembayaran bunga yang lebih rendah dari pemegang utang asing, serta pembagian biaya pertahanan yang lebih besar dari sekutu sebagai imbalan atas perlindungan berkelanjutan dari AS.Â
Tidak mengherankan, ide ini awalnya tidak mendapatkan banyak perhatian hingga diangkat oleh Steven Myin, seorang analis dari Hudson Capital, dalam sebuah makalah yang ia terbitkan pada November 2024. Makalah itu memaparkan sebuah kerangka kerja yang provokatif. Ketika Myron kemudian menjabat sebagai ketua Dewan Penasihat Ekonomi Trump, dunia kebijakan mulai memperhatikan ide ini. Inti dari rencana ini adalah keyakinan lama Trump bahwa dolar AS yang terlalu kuat menjadi akar dari penurunan ekonomi Amerika. Dolar yang kuat membuat impor lebih murah, ekspor lebih sulit dijual, dan mendorong industri manufaktur serta lapangan kerja pindah ke luar negeri. Ditambah lagi dengan anggaran pertahanan AS yang besar untuk mendukung sekutu di seluruh dunia dan pangkalan militer AS, Trump melihat ini sebagai kesepakatan yang tidak seimbang. Menurut Trump, Amerika mendapatkan defisit dan deindustrialisasi, sedangkan negara lain mendapat keamanan dan surplus perdagangan.Â
*Mara Lago Accord* menawarkan solusi untuk masalah ini. Pertama, ia mengusulkan pelemahan dolar. Kedua, menurunkan insentif untuk impor. Ketiga, memaksa sekutu untuk membayar biaya perlindungan dari AS. Dan keempat, menuntut hasil yang lebih rendah dari pemegang utang asing terhadap utang AS. Jika terdengar radikal, memang demikian adanya. Namun, beberapa bagian dari rencana ini sebenarnya sudah mulai diwujudkan. Tarif kembali digunakan, bukan hanya untuk meningkatkan pendapatan, tetapi juga sebagai alat untuk memaksa perusahaan asing membuka pabrik di Amerika, menciptakan lapangan kerja di AS.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI