Mohon tunggu...
irawan boma
irawan boma Mohon Tunggu... lainnya -

pengamat kehidupan, praktisi revitalisasi untuk sustainability (lingkungan) hidup, saya sungai, saya suka hujan, mendung, guntur, namun paling suka cahaya yang menyembul dari balik awan tebal.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tuhan Agamanya Apa?

14 September 2012   16:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:27 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bokir duduk termenung menatap langit, melihat bintang, suara televisi dalam ruang keluarganya nyaris tak terdengar, terkalahkan oleh bisingnya pikiran dalam kepalanya.

Menarik nafas panjang, mengatur irama jantungnya, dia terheran, kebiasaan lamanya yang sudah lama tidak pernah muncul, muncul malam itu,

dia mulai berbicara pada Bikir, Bikir pendengar setianya.

"Coba toh, Kir, dipikir, Tuhan itu agamanya apa?"

Bikir bengong.

Bokir melanjutkan,"Kalau semua agama ngakunya mengajarkan kebaikan ya Kir, kenapa kok pengikutnya beringas-beringas ya? Kalau agama yang satu bilang agama lainnya itu sesat, yang dibilang sesat ngamuk, terus bilang lagi ke yang bilang sesat tadi, - 'Duasar mbokmu bodol, kamu yang sesat!', lah yang dibalikin bilang sesat ga terima, terus bacok-bacokan, bakar-bakaran, terus damai.

Besok-besok ya gitu lagi, gitu lagi."

Bikir tetap bengong.

"Tuhan sih, ga mau ngaku agamanya apa, mbok ya Dia itu pakai terompet kek,

-bilang 'Hoooooiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii, Aku ini agamanya anu!',

'kan beres toh, dari pada masing-masing agama itu seolah-olah memiliki hak eksklusivitasnya masing-masing, mengklaim, jalan ini paling betul, yang sana juga ngomong gitu, yang sini ga terima, yang sana tersinggung, bacok-bacokan, bakar-bakaran, terus damai, besok-besok, gitu lagi."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun