Mohon tunggu...
Ulvi Zakiyah
Ulvi Zakiyah Mohon Tunggu... Penulis - IAIN Jember
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Bismillahirrohmanirrohimm

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Aliran Eksistensialisme Pendidikan dan Pemikiran dari Para Tokohnya

21 Mei 2020   23:36 Diperbarui: 21 Mei 2020   23:37 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sasaran kritiknya adalah kaum kapitalis dan tradisi masyarakat pada masa itu. Bagi Sartre, pandangan eksistensialis adalah suatu doktrin yang memungkinkan kehidupan manusia. Eksistensialime mengajarkan bahwa tiap kebenaran dan tiap tindakan mengandung keterlibatan lingkungan dan subyektifitas manusia.

3.Martin Haidegger

Menurut Martin Haidegger bahwa keberadaan hanya akan dapat dijawab melalui jalan Anologi, artinya jika persoalan ini dihubungkan dengan manusia dan dicari artinya dalam hubungan ini. Metode untuk ini adalah Metode Fenomenologis. Jadi yang penting adalah menemukan arti keberadaan itu.

4.Friedrich Wilhelm Nietzsche

Dilahirkan di Rocken, Prusia, pada tanggal 15 Oktober 1844. la menegaskan, tidak ada penentu akhir atas nilai-nilai itu diluar pengalaman kepuasan (satisfaction). Nietzsche bahkan mengusulkan suatu seleksi yang drastis untuk tujuan melahirkan manusia-manusia agung, antara lain dengan jalan eugenika serta Menurut Nietzsche, demokrasi adalah suatu gejala yang menunjukkan bahwa suatu masyarakat sudah menjadi busuk, dan tidak mampu lagi melahirkan pemimpin- pemimpin yang Agung.

5.Albert Camus


Albert Camus  tidak sering disinggung dalam pengajaran eksistensialisme dewasa ini. Dalam bukunya The Myth of Sisyphus (1942), Camus tidak memfokuskan diri pada masalah-masalah yang terkait dengan isu kebebasan, tetapi menekankan pada hakikat absurd dari eksistensi, bagaimana manusia menangan in ya, dan bagaimana meneruskan kehidupan. Individu-individu yang mencari ketertiban, harmoni dan bahkan kesempurnaan.

Sekian dari saya, kurang lebihnya mohon maaf dan semoga bermafaat....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun