Mohon tunggu...
Uli Maulida
Uli Maulida Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Dengan Radio, Menjadikan Indonesia Sadar Bencana

3 Juli 2017   14:53 Diperbarui: 3 Juli 2017   14:57 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Lingkungan pada dasarnya merupakan faktor utama yang memberikan pengaruh terhadap makhluk hidup baik manusia, tumbuhan, dan hewan. Lingkungan tak dapat berkembang tanpa dikembangkan oleh makhluk hidup. Lingkungan nan indah, asri dan berseri merupakan impian semua makhluk, terutama manusia. Namun hal tersebut tak serta meningkatkan keinginan untuk menciptakannya.

Manusia merupakan peran utama untuk mengembangkan lingkungan tersebut. pada dasarnya manusia merupakan salah satu makhluk yang mempunyai akal dan pikirannya.  Saat ini banyak manusia yang tidak menggunakan akal dan pikirannya untuk mengembangkan lingkungan dimana ia tinggal.  Akibatnya muncul beberapa dampak dari lingkungan yang merugikan manusia tersebut, bahkan tumbuhan dan hewan terkena imbasnya.

Dampak apa sih yang dapat merugikan makhluk hidup jika lingkungan ini tidak dijaga?

Jika lingkungan nan indah, asri dan berseri dapat memberikan udara yang bagus untuk tubuh, maka sebaliknya lingkungan yang tidak dijaga akan menjadikan polusi bahkan lebih besarnya adalah bencana. Saat ini telah banyak bencana yang diakibatkan oleh kelalaian manusia. Seperti banjir, kebakaran hutan, tanh longsor, dan bencana lainnya.

 Jika hal ini dikarenakan ketidaktahuan manusia terhadap bencana apa saja yang akan terjadi maka siapa yang akan bertanggung jawab?

Indonesia dapat dikatakan sebagai negara rawan bencana, hal ini dikarenakan Indonesia merupakan daerah pertemuan 3 lempeng yang dimana sekitaran lempeng-lempeng tersebut akan mengumpulkan energinya dan akan saling bertabrakan, sehingga sampai suatu titik dimana lapisan bumi tidak sanggup menahan tumpukan energi hal ini akan mengakibatkan gempa bumi. dengan demikian bukan hanya pemerintah yang harus memahami bencana apa saja yang mungkin terjadi di Indonesia, setidaknya masyarakat mampu mengetahui bencana apa saja yang mungkin terjadi. Lebih bagus masyarakat mampu memahami bentuk siaga terhadapat setiap bencana.

Pemerintah Indonesia telah membentuk suatu Badan Nasional Pengangglangan Bencana atau biasa disebut denga BNPB guna mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan penanganan bencana dan kedaruratan terpadu mulai dari sebelum, pada saat, dan setelah terjadi bencana.

Seperti apa upaya BNPB setelah melihat beberapa bencana yang pernah terjadi di Indonesia ?

Saat ini salah satu upaya BNPB untuk meningkatkan masyarakat sadar akan bencana adalah melalui sandiwara radio. Alasannya, karena daerah bencana kerapkali terjadi di daerah pedalaman. Sasaran itulah yang membuat BNPB mengusung radio sebagai sarana edukasi tentang kebencanaan.

Kenapa harus radio? Bukankah sekarang teknologi sudah canggih? Pada dasarnya keberadaan radio merupakan salah satu bentuk dari teknologi, hanya saja orang-orang zaman sekarang salah mengartikan kata teknologi tersebut.

Indonesia terkenal dengan beragam budaya atau kebiasaan dari masing-masing daerah. Dengan kebiasaan yang berbeda-beda tersebut tentunya diperlukan sebuah alat teknologi yang dapat menyatukan perbedaan tersebut. RADIO. Ya, radio merupakan salah satu media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak. Keberadaan radio di Indonesia sangat dibutuhkan oleh masyarakat, baik yang berada di desa ataupun yang berada di kota. Radio dapat disiarkan ke daerah-daerah pelosok, oleh karena nya rata-rata pelaut ataupun petani selalu membawa radio kecil untuk memantau informasi sekitaran dimana mereka bekerja. Selain itu budaya membaca di Indonesia pun masih sangat rendah.

Seperti halnya di daerah Bengkulu, BPBD (Badan penanggulangan Bencana Daerah) provinsi Bengkulu merancang pendirian radio siaga bencana untuk penyebarluasan informasi gempa dan mitigasi bencana. Selain itu Radio juga sebagai media penyadaran dan pendidikan terhadap masyarakat sekitar. Terlebih kebanyakan warga bengkulu tinggal di desa dan budaya membaca pun masih sangat rendah.

Hal ini berbeda dengan perspektif masyarakat saat ini. Televisi dan internet merupakan hal utama dalam memperoleh informasi. Nyatanya kebanyakan dari mereka menjadi apatis terhadap lingkungan sekitar, khususnya terhadap sadar bencana.

Oleh karena itu bukan hanya di Bengkulu saja yang harus sadar bencana melalui radio, melainkan kita semua harus menjadikan radio sebagai salah satu media untuk siaga terhadap bencana. Karena tidak semua informasi yang diperoleh dari televisi ataupun internet lengkap dan benar keberadaannya. Selain itu sebagai salah satu bentuk budaya Indonesia, mendengarkan RADIO.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun