#spoilertamat
Ini Novel kedua saya, kisah di MAN Tana Toraja
Bab 27
Perang Kemerdekaan
Enam tahun kemudian, akhirnya hari yang dinanti-nanti oleh Saka datang juga. Hari dimana dirinya nanti akan resmi dilantik dan disumpah profesi sebagai seorang dokter spesialis jantung dan pembuluh darah. Hari dimana impian dan cita-citanya terwujud. Segala perjuangan serta usaha kerasnya selama beberapa tahun seakan terbayar lunas sudah untuk hari ini
Saka bersama Ayah dan Bunda beranjak memasuki gedung dan menempati tempat sesuai dengan nomer yang ditetapkan. Saka duduk di barisan terdepan bersama dengan rekannya dokter spesialis yang akan menjalani prosesi penyumpahan. Sementara Ayah yudistira dan Bunda dipersiapkan duduk di barisan orang tua dan wali yang berada di belakang para dokter.
Acara ini sangat sakral dilakukan dengan seksama dan hidmat. Satu persatu nama dokter spesialis jantung dan pembuluh darah yang akan dilantik,dipanggil untuk maju ke tengah ruangan. Nama, gelar, tempat tanggal lahir, nama orang tua serta asal daerah mereka pun di sebutkan  satu persatu sebagai tanda kehormatan.
Pembawa acara prosesi meminta hadirin  untuk berdiri sesaat menyanyikan lagu Indonesia raya. Selanjutnya  acara pengambilan sumpah dengan pembawa acara kemudian memperkenalkan salah satu perwakilan dari dokter yang bertugas untuk membacakan ikrar sumpah mereka yang akan diikuti oleh rekan-rekannya.
"Kepada dr. Saka Alfa Yudistira spesialis jantung dan pembuluh darah, silahkan mengambil posisi."
Saka melangkah mengambil posisi dengan di ikuti beberapa pemuka agama dari berbagai agama yang dianut oleh dokter peserta sumpah  menghampiri barisan, mengambil posisi dan menyodorkan kitab suci yang akan menjadi saksi. Kemudian suasana hening sesaat acara pengambilan sumpah dimulai. Saat kalimat terakhir yang diucapkan Saka "Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh dan dengan mempertahankan kehormatan diri saya," semua terharu, menangis bahagia lalu melakukan sesi acara foto bersama.
Usai acara pengambilan sumpah profesi Saka dan keluarganya segera berkemas untuk terbang ke tana Toraja. Ayah, Bunda dan sakti cuma ambil cuti tiga hari, sehingga harus segera kembali ke kampung halaman. Kebetulan saka juga ambil cuti satu pekan untuk menumpahkan kerinduan pada kota asalnya, dan akan menuntaskan ibadah diri Saka untuk menghalalkan Ayuna.