Mohon tunggu...
Uli Hartati
Uli Hartati Mohon Tunggu... Blogger

A wife, mommy of 2 boys, working mom also as a blogger Contact me : WA 089627103287 Email uli.hartati@yahoo.com Blog http://ulihape.com IG dan Twitter @ulihape

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Bank Digital Canggih, tetapi Aku Susah Percaya

30 April 2025   11:02 Diperbarui: 30 April 2025   15:28 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi digitalisasi, bank digital. (Foto: KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA)

Bismillah, semoga konsisten lagi nih aku update blog. Beruntung mimin kasih topik pilihan jadi nggak bingung deh mau menulis apa. 

Namun hari ini topiknya rada berat yes, bahas keuangan lagi kita. Seperti judul artikel ku kalian pasti paham aku masih aliran bank konvensional. 

Namun aku tak menutup mata terhadap perkembangan keuangan digital toh aku juga menggunakan e-wallet dan berbagai aplikasi keuangan lainnya.

Bank Digital : Antara Inovasi dan Keraguan

Era digital tak hanya mengubah cara kita berkomunikasi, bekerja, dan berbelanja---tapi juga bagaimana kita mengelola keuangan. Saat ini, bank digital tumbuh masif di Indonesia. Nama-nama seperti Seabank, Neo+, Blu by BCA, Bank Jago, hingga Digibank by DBS semakin sering terdengar. Tanpa perlu kantor cabang, semua layanan mereka bisa diakses cukup lewat genggaman---praktis, cepat, dan modern.

Bank digital adalah institusi keuangan yang operasionalnya 100% berbasis digital, tanpa keberadaan fisik seperti kantor cabang atau mesin ATM milik sendiri. Semua transaksi dilakukan melalui aplikasi. Sementara itu, bank konvensional masih mengandalkan kehadiran fisik---dari layanan teller hingga ATM---dan meski kini juga menyediakan mobile banking, operasional intinya masih tradisional.

Jujurly, aku masih pengguna setia bank konvensional. Rasanya lebih aman, lebih nyata. Kalau ada masalah, aku bisa langsung ke kantor cabang. Mungkin ini soal kebiasaan dan kepercayaan. 

Dana kupun terbatas, dan aku bukan tipe yang mudah tergiur imbal hasil tinggi. Aku masih percaya pada ungkapan : high return comes with high risk. 

Sementara itu, adik ku sudah menikmati berbagai fitur dari Seabank, mulai dari deposito berjangka yang fleksibel hingga layanan investasi yang katanya memberikan return menarik. 

Buat dia yang masih muda dan melek digital, dunia perbankan terasa seperti permainan yang bisa dimenangkan asal tahu caranya. Dan menurutku bank digital ini punya market tersendiri yaitu si anak muda generasi Z dan seterusnya. Mereka malah berinteraksi, mereka selalu ingin sat set dan tentu saja mereka selalu optimis akan janji manis.

Namun, bagi ku, masih ada kekhawatiran soal keamanan, transparansi, dan rasa nyaman saat tidak bisa bertatap muka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun