Mohon tunggu...
Uli Hartati
Uli Hartati Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger

A wife, mommy of 2 boys, working mom also as a blogger Contact me : WA 089627103287 Email uli.hartati@yahoo.com Blog http://ulihape.com IG dan Twitter @ulihape

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Waspadai Penipuan Bermodus Jasa "Cleaning Service"

24 Mei 2017   08:26 Diperbarui: 24 Mei 2017   20:23 5057
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

[Modus Penipuan] Jasa Cleaning Service 

Kok bisa sih kena tipu ?Bagi korban jelas tak ingin ditipu atau tertipu, tapi entahlah ada saja masa dimana keadaan yang begitu pas dengan kebutuhan kita, sehingga tak terpikirkan lagi bahwa itu penipuan, apalagi dilakukan dengan sangat nyaman.

Yup, aku kena tipu ! Jangan buruk sangka dulu li ! Gak bisa gak!. Awalnya sudah mencoba berbaik sangka, tapi penemuan fakta-fakta terpaksa membawaku kepada sebuah kesimpulan bahwa aku ditipu dengan smooth!

Begini Ceritanya ...

Aku mempunyai niat untuk memanggil jasa bersih-bersih melalui aplikasi online, namun selalu tak tepat waktunya ditambah pula keraguan karena tidak mengenal orang yang akan datang ke rumah. Disaat bersamaan seorang teman blogger memposting di instagramnya sebuah review tentang alat pembersih debu, dan diakhir testimoninya ada tanya siapa yang mau free trial ? Mendengar gratis trus lu tergoda li ? Bisa jadi begitu, tapi bukan itu. Aku merasa wah pas banget nih, kebetulan lagi butun toh ? Langsung aku komen bisa ngak aku ? Dan kalaupun bayar gak papa deh karena memang butuh. Jadi murni gak ngarap gratis, bersedia membayar. Alasanku langsung tertarik karena merasa nyaman, ah sudahlah gunakan jasa yang direview teman ini sajalah. Merasa nyaman karena review datang dari seorang teman, hanya itu alasan paling kuat.

Gak berapa lama ada sebuah pesan WA, memperkenalkan diri dan menyampaikan bahwa mendapat nomor saya dari teman yang mereview tadi. Aha..senang donk membayangkan rumah akan bersih dari debu. Datanglah 3 pria, berbadan tambun satu dan duanya berperawakan sedang biasa saja. Mereka pun langsung menunjukkan cara kerjanya, si pria tambun mengaku bernama Andi menunjukkan video-video jasa cleaning service mereka. Wah semakin tertariklah saya, karena mereka bisa membersihkan gorden, AC dan mencuci kasur dan sofa. Langsung atas kemauan sendiri saya menanyakan biayanya, karena memang itu yang saya butuhkan. Kasur kaminsudah penuh noda tumpahan susu anak-anak. Dan hal yang dijelaskannya adalah :

1. Bahwa saya bisa mendapatkan sebuah paket bersih-bersih senilai 600 ribu tetapi hanya membayar 300 ribu saja, caranya ? Cukup refrensikan 10 nama teman. Well bukan perkara susah right ? Iya deal !

2. Bahwa paket yang diambil baru bisa dikerjakan paling cepat setelah 4 hari pembayaran. OK deal juga karena aku bekerja dan baru ada saat weekend, jadi klop. Sebenarnya saya sempat menggoogling nama jasa cleaning service mereka dengan keyword penipuan, dan tak menemukannya.

3. Bahwa jasa cleaning service mereka dijual di carrefour, bisa dibeli disana hanya diskonnya cuman 25%, beda hal dengan transaksi on the spot seperti sekarang. Masalah diskon sebenarnya tak menarik, toh ketikapun saya membyar 600 ribu untuk 4 ruangan dengan segala horden, tempat tidur dan sofa yang harus dibersihkan ini masih murah.

4. Bahwa paket 300 ribu itu disertai 6 voucer bernilai 50 ribu, nanti setiap kedatangan silahkan diserahkan kepada petugas, dan semua vocer bisa langsung dihabiskan.

Kenyataannya :

1. Setelah pembayaran dan sampai sekarang tidak pernah berinisiatif datang melakukan kewajibannya.
2. Saya minta transaksi dibatalkan dan mereka setuju, namun uang tak kunjung kembali dengan banyak alasan.
3. Saya terbebani secara moral karena seorang dari yang saya refrensikan telah mengambil paket dan akhirnya setelah penuh ancaman mereka datang juga dan tak mau membersihkan seluruh ruangan sesuai jumlah voucer, alasannya voucer tidak bisa dihabiskan dalam satu kali kunjungan, padahal poin 4 diatas berkata lain.

Setelah kejadian itu baru terpikir untuk menghubungi teman yang mereview, bukan apa-apa hanya saja ada perasaan takut menimbulkan ketidaknyamanan dengan teman tersebut, khawatir dia merasa bersalah and it happens! Apalagi diapun sama sudah mengambil paket dan beberapa teman yang direfrensikanpun ada yang sudah membayar tapi tak kunjung didatangi.

Lalu saya mencoba menghubungi nomor telepon kantor yang tertera dislip pembayaran and guess what ? Yang menjawab telepon seorang bapak langsung marah-marah "ibuuu...ini rumah sayaaa, sudah ada ratusan kali orang telepon menanyakan hal yang sama" teleponpun ditutup. Kemudian ketika Bapak Andi berniat mengembalikan uang saya begini ketikan di WA nya "duitnya sudah saya titip Andi". Lah bukannya loe yang Andi ya ? Lalu dia jawab oh iya hehe.

Fix nama sendiripun lupa, orang yang dia tunjuk sebagai Frans bisa jadi bukan sebenarnya. Sebelumnya di postingan review teman itu ada komentar begini "loh kok namanya Leo, bukan Andi ya?" Dan dirumahku sibadan tambun ini mengaku namanya Andi Leo 😁

Saran saya buat teman-teman yang sudah mengambil paket, ada baiknya tidak usah dituntut lagi kedatangan mereka ke rumah, hal ini untuk berhati-hati saja.

Modus refrensiin teman memang membuat nyaman calon korban, seperti aku yang langsung nyaman karena merasa temanku saja sudah membuktikan, sebaliknya temanku pun pasti merasakan hal yang sama. Kalau dipikir-pikir kenapa sih mereka ngak seriusin saja ya ? Nyatanya banyak yang tertarik dengan jasa mereka. Capek sih ya...kalau kata nenek udah ga usah hidup ! Hehehe

Dengan kejadian ini saya memohon maaf kepada teman-teman yang saya refrensikan dan semoga tidak ada yang mengambil paket apapun. Bagi saya persoalan ini cukup menjadi pembelajaran dan saya berkeyakinan rezeki yang hilang akan tergantikan.

Berikut adalah beberapa bukti screenshot pembicaraan di WA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun