Mohon tunggu...
Ulfa Purwanti
Ulfa Purwanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Studi Kejepangan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga

Matkul Kajian Gender dan Perempuan Jepang, Studi Kejepangan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Novel Kitchen Karya Yoshimoto Banana dari Prespektif Gender

7 Desember 2022   14:29 Diperbarui: 7 Desember 2022   14:50 1342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kemudian ia bangkit dan menjalani hidup seperti sedia kala. Setiap orang juga memiliki caranya sendiri untuk keluar dari kesedihan ada yang dengan cara bercerita, menyendiri bahkan ada yang menyibukkan diri dengan kegiatan. Dengan perbedaan yang ada ini menunjukkan betapa istimewanya setiap orang yang ada di dunia.

Eriko dalam novel ini adalah sosok laki laki yang terpaksa menjadi seorang ibu untuk Yuichi dan menjadi transgender. Sesungguhnya sosok Eriko ini dapat mengurus anak atau Yuichi sendiri walaupun istrinya sudah meninggal namun ia justru mengubah dirinya menjadi seorang perempuan dan itu dapat disimpulkan bahwa ia memiliki pemikiran bahwa hanya perempuan yang dapat mengurus Yuichi. Eriko juga mengatakan bahwa hanya perempuan seutuhnya yang bisa mengurus anak dengan baik. Dan tokoh Eriko ini meninggal setelah memperoleh kekerasan oleh seseorang dan akhirnya terbunuh. 

Penulis sebenarnya memunculkan tokoh Eriko agar pandangan mengenai seseorang yang harus mengurus rumah tangga dan anak adalah seorang istri tidak benar, seorang suami juga harus membantu dalam hal rumah tangga dan anak mereka. Dan Eriko ini ternyata dibunuh karena ketahuan bahwa ia adalah transgender, ini menunjukkan bahwa transgender masih sulit untuk diterima di kalangan masyarakat sekitarnya karena dianggap kurang etis, kasus ini termasuk dalam kriminalitas karena sampai menghilangkan nyawa seseorang.

Setiap orang memiliki pandangan masing masing dalam kehidupan. Setiap orang juga akan memilih dan menjalankan kehidupan sesuai dengan apa yang ingin dilakukan. Setiap orang berhak mendapatkan kesempatan yang sama dalam menjalankan kehidupan baik itu laki-laki, perempuan, tua atau muda. Di dalam novel ini banyak sekali hikmah yang dapat diambil seperti ketabahan setiap tokohnya dalam menyelesaikan kesedihannya contohnya Mikage yang menghilangkan kesedihannya dengan berkegiatan yaitu dengan bekerja.

Sedangkan Yuichi dengan menenangkan diri untuk sementara waktu ia memilih untuk sendirian, sedangkan Eriko ibu dari Yuichi yang kehilangan istrinya yaitu dengan menjadi sosok istrinya dan menjadi sosok ibu sekaligus ayah bagi Yuichi, itu menjadi kebahagiaan tersendiri bagi Eriko karena berhasil membesarkan anaknya walaupun tanpa istrinya. Dalam kehidupan kebahagian, kesedihan terjadi silih berganti dengan seimbang. Kesedihan membuat seseorang semakin dewasa sedangkan kebahagiaan menjadikan seseorang bersyukur.

Daftar Pustaka

Banana, Yoshimoto. 2001. Kitchen. Gramedia: Haru.

Banana, Yoshimoto. 1988. Kitchen. Tokyo: Shinchosha.

Gabriel. 2022. Review Novel Kitchen Karya Yoshimoto Banana. Gramedia Blog.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun