Mohon tunggu...
Politik

Politik, Idealis dan Pragmatis Buat Mahasiswa Jadi Galau

19 September 2016   21:58 Diperbarui: 20 September 2016   15:32 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by UlfahWiza alias saya sendiri. Editan ya saya sendiri juga. Model? Teman saya.

Menurut beliau juga ada banyak faktor seseorang bisa berubah menjadi pragmatis. Pertama, mungkin dari awal orang tersebut tidak idealis, maka dari itu dia tidak jeli dalam melihat apa yang diperjuangkan. Kedua, ketika dia mencoba bergabung dengan kekuasaan, dia tidak menyiapkan strategi yang tepat. Jadi seperti kegagalan dalam mengidentifikasi bagaimana mengelola kekuasaan. Akhirnya orang-orang seperti ini terjebak dalam sistem yang terlanjur korup. Orang yang pada model kedua ini banyak yang kemudian lebih memilih menikmati kekuasaan tetapi tidak seidkit juga yang memilih keluar dan berjuang di luar kekuasaan.

Baiklah dari jawaban diatas, saya sudah menangkap mengapa mahasiswa yang dulunya idealis dapat berubah menjadi pragmatis ketika terjun ke politik. Tetapi itu hanya mengambil dari sudut pandang seorang dosen. Rasanya masih ada yang kurang jika saya tidak mengambil dari sudut pandang seorang mahasiswa itu sendiri. Oleh karena itu saya pun berinisiatif menanyakan hal yang sama kepada salah satu kakak tingkat saya di kampus.

A: Mengenai mahasiswa idealis yang berubah sejak jadi politikus, menurut saya yang awam ini, sangat mungkin, sebab di dunia kerja apalagi dunia politik yang disebut-sebut kotor dan kejam itu, kalau kita berbeda dan tidak ingin nurut dengan atasan, ya pasti disikut, dibuang. Karena politik ini main kekuasaan dan bisa jadi orang yang tadi karena tidak ingin dibuang, makanya dia tinggalkan sifat dan pemikiran dia yang idealis itu demi untuk tetap bertahan.

Sungguh jawaban yang sangat singkat, padat dan jelas dari seorang mahasiswa. Saya sebagai mahasiswa yang awam juga sebenarnya berpikir hal yang sama dengan kakak tingkat saya itu. Tetapi walau saya sudah mendapat jawaban yang cukup jelas dari kedua narasumber saya, masih muncul pertanyaan di otak saya (lagi) dan saya putuskan pertanyaan ini untuk dilemparkan kepada sang ahli yaitu dosen favorit saya (lagi).

U: Melihat perpindahan haluan yang dilakukan seorang mahasiswa dari idealis menajadi pragmatis, bisa jadi ini membuat sebagian mahasiswa jadi makin enggan untuk terjun ke dunia politik. Parahnya lagi mahasiswa malah jadi apatais sekalian. Lantas bagaimana caranya agar mahasiwa tidak takut untuk terjun ke politik ?

F: Untuk tidak takut terjun ke dunia politik. Mahasiswa harus paham politik itu sendiri. Harus mengerti apa makna hidup yang didapat dari berpolitik. Kebanyakan mahasiswa sekarang tidak paham itu, mereka hanya melihat politik sebagai alat untung atau kekuasaan.

Dosen saya pun merekomendasikan tulisannya sebagai referensi tambahan mengenai politik. Dari tulisan tersebut yang saya cerna bahwa jika kita apatis dengan politik maka anda jangan komentar ini dan itu jika politikus bertindak sesuatu. Politik itu erat dengan kehidupan anda, saya dan kita semua. Ketika harga BBM turun dan tarif angkutan umum tetap tidak turun, ini juga merupakan salah satu kegiatan politik. Maka dari itu jika ada kegiatan politik misal pemilihan umum, bayangkan saja para kandidat yang ada di kertas suara itu sebagai orang yang siap akan anda komentari atau tuntut habis-habisan janji-janji mereka.

Mungkin tulisan diatas sudah sedikit melenceng dari topik utama tetapi terlepas dari siapa saya, anda dan kita semua dari yang namanya idealis dan pragmatis, tetaplah kita tidak boleh buta akan politik. Jika saya, anda dan kita semua suatu saat nantinya terjun ke dunia politik yang sesungguhnya, berusaha atau tetaplah menjadi diri yang awam ini. Selalu ingin bertanya dan tahu tanpa mudah tergerus atau tegoda dengan tipu muslihat di dalamnya. Politik itu tidak melulu tentang kekuasaan, kekejaman, kemunafikan, jika politik diduduki oleh orang-orang yang tidak takut akan kebenaran, politik bisa menjadi kebaikan atau keindahan.

Saya tidak ingin mengatakan apakah semua mahasiswa yang terjun ke dunia politik itu akan berubah sepenuhnya dari idealis menjadi pragmatis. Saya juga tidak ingin mencap diri saya ini sebagai idealis seutuhnya apalagi pragmatis seutuhnya. Saya juga tidak mengatakan pragmatis itu buruk atau idealis itu adalah sisi baik. Saya hanya ingin menyampaikan pesan di tulisan amatiran ini yakni jangan jadi mahasiswa yang apatis, jangan takut dengan politik.

 

Nama : Ulfah Wiza Zakiyah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun