Mohon tunggu...
Ulfa Khairina
Ulfa Khairina Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Somewhere to learn something. Explore the world by writing. Visit my homepage www.oliverial.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Blue Window (Part 3: Kejutan Pak Kos)

27 November 2021   23:49 Diperbarui: 28 November 2021   00:06 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerita ini merupakan sekuel dari 'Aku dan Cerita Dari Kamar Ke Kamar' yang Dipublikasikan di www.oliverial.com

-o0o-

Seperti yang kami diskusikan sebelum yudisium, usai acara formalitas di aula biro kami akan melanjutkan pesta makan-makan di Ayam Penyet Pak Ulis. Undangan sudah disebar. Kami hanya perlu datang saja dan duduk manis menyambut ucapan selamat dari undangan.

Kami juga mengundang seorang tamu dari Singapura. Seorang peneliti asal Jakarta yang kuliah di National University of Singapura, mahasiswa doktoral yang sedang melakukan penelitian di Indonesia. Mengundang Kak Stephanie adalah inisiatif kami berempat, terutama aku dan Amel.

Makan-makan berlangsung sampai jam empat. Aku diantar Amel ke rumah setelah Ashar. Tiba di depan rumah, aku tidak langsung masuk, kami memilih berfoto-foto di depan kosku untuk menunjukkan betapa perjuangan kami sampai ke lorong dan area kumuh untuk mendapatkan selembar ijazah bertuliskan sarjana.

Pak kos sudah berdiri di depan kiosnya dengan pandangan tak lepas dariku. Matanya seperti berkata sesuatu. Mungkin beliau hendak memuji, tapi takut ketahuan oleh ibu kos yang meskipun diam sangat berbahaya sekali. Pak kos terus mondar mandir di depan kios sambil sesekali memperhatikan kami.

Aku dan Amel bukannya tidak tahu, kami sengaja berlama-lama berfoto di depan sana dengan menggunakan kamera saku pinjaman dari Nova. Senyum kami lebar. Guratan kebahagiaan tidak bisa merusak hasil foto. Tanpa filter dan olah photoshop kami sangat terlihat cantik sekali.

Amel berpamitan pulang, tidak naik lagi ke  kamarku. Rencana makan mie Mak Beth seperti sebelumnya juga kami urungkan. Adik Amel tiba-tiba sakit dan dia harus pulang ke rumah segera.

Aku memilih masuk dan berencana berbagi kebahagiaan dengan anak kos. Nova dan Nadia mengirimiku pesan dan mengatakan mereka menungguku untuk ngerujak. Siapa yang tidak doyan rujak buatan Nadia. Kurasa kalau Nadia tiba-tiba jobless setelah selesai kuliah diploma tiga teknik kimia dia bisa membuka warung rujak di tempat touristy.  Aku jamin akan laris manis.

Pak kos berdiri di dekat pintu, sementara aku dengan sertifikat dan kado yudisium sebagai peraih prestasi semester ini masih berjuang melepas heel murahan di kakiku. Lecetnya semakin terasa. Pak kos mendekat dan tanpa melihatku berdehem.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun