Mohon tunggu...
Ulayya Syihan Mazaya
Ulayya Syihan Mazaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa yang antusias dalam proses belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Siswa Terpaksa Mundur karena UKT Terlalu Tinggi

15 Agustus 2022   14:49 Diperbarui: 16 Agustus 2022   09:50 2289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dana pendidikan (Thinkstockphotos.com)

Karena setiap mahasiswa tidak hanya berdomisili di sekitar Perguruan Tinggi itu saja sehingga tidak menutup kemungkinan biayanya juga semakin tinggi, berbeda dengan mahasiswa yang berdomisili di sekitar kampus yang biayanya bisa lebih rendah.

Namun semua itu berbeda dengan anak yang berlatar belakang dari keluarga yang mampu bahkan penghasilannya sangat cukup untuk membiayai kuliah hingga biaya keperluan lainnya. 

Mereka dapat dengan mudah meminta orang tuanya untuk melunasi biaya yang cukup tinggi untuk pendaftaran, biaya sehari-hari hingga biaya semesterannya. 

Memang masuk swasta juga terdapat seleksinya, namun semua ini dirasa tidak seketat dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Bagi anak yang mengincar Perguruan Tinggi Negeri (PTN) pasti telah mempersiapkan secara matang mulai dari segi materi dan kesiapan diri. 

Karena bagaimana pun juga jika dia tidak lolos jalur rapor atau tes tertulis jalan satu-satunya adalah mengikuti jalur mandiri, dan beberapa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) juga menetapkan biaya yang tinggi. Hal ini terkadang membuat anak yang sudah diterima harus berpikir dua kali untuk melanjutkan karena biayanya yang tinggi.

Sebenarnya ada jalan lain untuk tetap melanjutkan, salah satunya melalui jalur beasiswa. Namun seorang mahasiswa yang ingin mendapatkan beasiswa dituntut untuk memenuhi kualifikasi yang tidaklah mudah, dan di setiap perguruan tinggi pasti berbeda. Hanya mahasiswa yang beruntung saja yang bisa mendapatkannya. Mereka juga dituntut untuk mendapatkan nilai/IPK yang bagus. 

Namun beasiswa itu tidak serta merta didapatkan di awal masuk perguruan tinggi, sehingga hal ini sering menjadi polemik yang tiada habisnya di kalangan tertentu.

Selain itu, ada jalur KIP-Kuliah yang dapat diikuti oleh kalangan menengah ke bawah. Sama halnya dengan beasiswa reguler, mahasiswa yang kuliah dengan KIP-Kuliah juga harus memenuhi kualifikasi yang cukup ketat. 

Di awal proses seleksi penerimaan beasiswa KIP-Kuliah biasanya dilakukan verifikasi data dan survei. Mulai dari keadaan rumah penerima beasiswa, survei pekerjaan dan penghasilan orang tua sampai dengan verifikasi data yang sudah dikumpulkan oleh calon penerima beasiswa. 

Beasiswa ini juga bisa dicabut kapan saja apabila mahasiswa tersebut tidak memenuhi IPK yang telah ditentukan, melebihi masa studi yang ditentukan, dan kebutuhan orang tuanya sudah membaik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun