“Teknologi bukan sekadar alat pendukung. Keputusan strategis dalam tata kelola TI akan menentukan apakah inovasi jadi kekuatan, atau justru beban bagi organisasi.”
Dewasa ini, siapa pun yang berkecimpung dalam dunia organisasi atau bisnis pasti sadar: tanpa teknologi informasi (TI), mustahil bicara pertumbuhan dan daya saing. Namun, pertanyaan besarnya apakah investasi TI sudah benar-benar sejalan dengan strategi bisnis? Atau jangan-jangan, TI hanya jadi “pemanis” tanpa arah?
Penelitian yang dilakukan Dr. Uky Yudatama, S.Si., M.Kom., M.M., dan kolega membongkar satu fakta penting: strategi tata kelola TI yang efektif adalah kunci terciptanya keselarasan antara bisnis dan teknologi. Tanpa fondasi tata kelola yang jelas, berbagai investasi TI rentan sia-sia, bahkan berpotensi mengancam keberlangsungan bisnis.
Tata Kelola TI: Bukan Sekadar Urusan IT
Banyak yang mengira, tata kelola TI hanya tugas divisi IT. Padahal, IT governance adalah tanggung jawab bersama dari top management, pimpinan divisi, hingga staf operasional. Mengutip IT Governance Institute (ITGI), tata kelola TI adalah “tanggung jawab eksekutif dan dewan direksi untuk memastikan TI mendukung dan mendorong strategi organisasi.”
Di sini, peran pemimpin sangat krusial: leadership, struktur organisasi yang jelas, proses kerja yang terukur, serta komunikasi dua arah harus terwujud dalam setiap pengambilan keputusan teknologi.
Tiga Pilar Tata Kelola TI Efektif
Riset yang dipublikasikan di Information Technology Journal ini menyoroti bahwa kunci tata kelola TI efektif terdiri dari tiga domain utama: