Di era digital seperti sekarang, siapa sih yang tidak bersentuhan dengan teknologi informasi (TI)? Dari perusahaan besar hingga organisasi pendidikan, semua berlomba-lomba memanfaatkan TI demi efisiensi dan efektivitas. Tapi tahukah Anda, sebesar apa pun investasi pada teknologi, tanpa tata kelola yang baik, semua bisa sia-sia?
"Teknologi hanyalah alat. Orang-orang lah yang menentukan ke mana tujuan akhirnya."
Mengapa Tata Kelola TI Itu Penting?
Tata kelola TI (IT Governance) adalah serangkaian kebijakan dan praktik yang memastikan teknologi di organisasi digunakan secara optimal, aman, dan mendukung tujuan bisnis. Banyak riset menunjukkan, implementasi tata kelola TI yang baik akan menekan risiko, meningkatkan pengembalian investasi, bahkan mendukung pencapaian visi organisasi.
Namun, dalam praktiknya, banyak tantangan yang dihadapi: mulai dari keterbatasan dana, kurangnya komitmen pimpinan, hingga belum tumbuhnya kesadaran pentingnya tata kelola TI di kalangan stakeholder. Inilah yang sering membuat program TI jalan di tempat atau bahkan gagal total.
"Keberhasilan tata kelola TI bukan semata-mata soal perangkat keras atau lunak, tetapi tentang manusia yang sadar dan terlibat di dalamnya."
Membidik Aspek Kesadaran (Awareness)
Selama ini, penilaian sukses tidaknya tata kelola TI sering hanya mengacu pada tingkat kematangan (maturity level) berbasis standar seperti COBIT. Padahal, metode ini lebih banyak menyoroti “objek” (sistem, perangkat, kebijakan), dan kerap melupakan “subjek” manusia atau stakeholder yang mengelola dan menjalankan TI.
Padahal, penelitian terbaru menunjukkan bahwa tingkat kesadaran seluruh pihak yang terlibat justru punya pengaruh sangat signifikan terhadap berhasil atau tidaknya tata kelola TI. Tanpa kesadaran bersama, implementasi cenderung setengah hati, mudah tergelincir pada rutinitas, dan gagal menghadapi perubahan.
"Teknologi itu berkembang cepat, tapi tanpa kesadaran, kita hanya akan jadi penonton di rumah sendiri."