Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Dimana keberadaan sang pengamat materi ?

16 Oktober 2025   10:56 Diperbarui: 16 Oktober 2025   10:56 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images ; The Quantum record

Dimana posisi sang pengamat materi; Apakah ia ada didalam system materi atau mesti ada diluarnya ?

Apakah kesadaran kita ada dalam system materi atau ada diluarnya ?

Ulasan berikut akan meniscayakan posisinya-sekaligus meruntuhkan pandangan materialism yang menganggap semua adalah materi-hanya ada satu substansi materi-Dan semua bergerak dalam system materi-Karena materi adalah system-satu sama lain saling bergantungan-bukan individu yang jalan sendiri sendiri seperti kesadaran dan kepribadian manusia

RUNTUHNYA MATERIALISM DI LEVEL KESADARAN PENGAMAT

Manusia adalah pengamat-penilai dan memberi makna pada materi alam-Apa peran itu bisa dimainkan andai manusia full 100 % hanya terdiri dari materi-tanpa non materi (ruhaniah) sebagaimana klaim materialist ?

Mengapa kesadaran sang pengamat materi-untuk melaksanakan fungsi pengamatan harus ada diluar system materi ?
........

Kesadaran-pikiran,bukan bagian dari sistem materi tapi hal yang diluar system yang mengamati dan memaknai system tersebut.Ini kalau digali meruntuhkan fondasi materialism.Mengapa ?

Peryantaannya ;
Mengapa manusia bisa mengamati- menyadari hingga memaknai system tersebut ?

Jawabnya adalah; Karena kesadaran manusia bukan materi dan ada di luar sistem materi.Ini adalah BUKTI KOGIC dari keberadaan non materi-bahwa kesadaran adalah hal ruhaniah-bukan material

Karena kalau pikiran kita adalah materi atau digerakkan oleh-berdasar sistem materi maka pikiran kita akan ikut larut sebagai system materi tapi tidak bisa menjadi saksi atau pengamatnya

Dalam ranah mekanika kuantumpun ada peran pengamat yang posisinya jelas berada diluar obyek yang diamati.Realitas kuantum berada dalam keadaan superposisi-belum memiliki wujud empiris yang pasti - hingga terjadi interaksi pengamatan. Dengan kata lain, tanpa keterlibatan pengamat, realitas kuantum belum "runtuh" menjadi fenomena material yang teramati secara aktual.

Bagaimana kalau sang pengamat meninggalkan pengamatannya ? Ya system itu tetap berjalan karena ia tak bergantung pengamatan kita,cuma kita tidak mengetahuinya.Hukum alam maupun hukum fisika tidak bergantung pada pikiran kita-karena pikiran kita bukan bagian dari mekanisme materi alam (otonom)

.....

Yang disebut "kebenaran-kebaikan" adalah nilai-makna yg dibuat oleh pikiran hasil pengamatan atas realitas material dan bukan suatu yang langsung atau otomatis ditunjukkan oleh system-gerak materi. Alam tidak menunjukkan ini benar-ini salah,baik atau buruk,Pikiranlah yang menilainya

Contoh; Data data yang bermain dalam system komputasi hingga system AI itu suatu yang bermain atau dimainkan oleh sistem-Atau,data data dalam AI hanya bergerak mengikuti system tapi ia tak bisa menyadari bahwa ia ada dalam system maupun-apalagi menilai system hingga memaknai system itu sendiri.Mengapa ?

Karena data data dlm dunia teknologi adalah entitas material-terbuat dari materi yang dikuantisasi-maka ia larut sepenuhnya dalam mekanisme teknologi-tanpa ada kesadaran personal

Tapi pikiran-karena ia bukan terbuat dari unsur materi-berada diluar mekanisme materi-diluar mekanisme biologis tubuh-maka ia bisa berfungsi sebagai pengamat materi-mendalaminya, menghayatinya lalu menilainya

Nah bila eksistensi materi itu bergantung sepenuhnya pada system yang menggerakkan atau menjalankannya-lalu kemana pikiran bergantung sehingga ia bisa eksist ?

Nah maka harus ada sesuatu tempat bergantungnya pikiran-non materi sehingga ia bisa otonom dari system materi,Dan dalam diri manusia tempat terikat dan bergantungnya pikiran- kesaradan pikiran itu adalah roh.

Bila materi melahirkan hukum fisika-mekanisme biologi kalau dlm tubuh manusia, maka roh memunculkan hal yang umum kenali sebagai bersifat "ruhaniah".Hal hal yg melekat atau ada dalam alam ruhani-bersifat ruhaniah adalah; pikiran,akal,nurani, perasaan, intuisi,hayalan,dlsb.

Maka manusia mengenal "diri" dan "tubuh".Diri adalah identitas yang dibentuk oleh element ruhaniah-sedang aspek tubuh dibentuk oleh element serta system materi

.......

Karena materialisme menganggap semua adalah jejaring sistem material-tak ada yang diluar materi-bahkan hingga ke level kuantum-hingga ke level pikiran pun materialist beranggapan semua ada dalam jejaring matrix sistem material

Lalu posisi sang pengamat dimana ?
"kita" atau "aku" yang mengamati-mengenali dan memaknai materi mesti diposisikan dimana ?

Sungguh naif bila menempatkan kesadaran sebagai suatu yang ada dalam atau terikat system materi

Kalau pikiran kita terikat system materi bagaimana bisa pikiran berimajinasi secara bebas bahkan menghayalkan hal hal yang sudah diluar system materi ?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun