Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Nihilisme-seni menutupi cahaya kebenaran

11 Oktober 2025   07:50 Diperbarui: 11 Oktober 2025   07:50 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images ; Radio heartline

MANUSIA TANPA NILAI.
NIHILISME-SENI MENUTUPI CAHAYA KEBENARAN

Bayangkan bila kita menangkap beragam realitas di dunia ini tapi tidak mau membuat penilaian apapun bahkan anti dengan penilaian dualistik semisal benar-salah,baik-buruk,bijak-picik dlsb.Realitas hanya dilihat dan difahami sebagai rangkaian fakta dan peristiwa,sebab dan kondisi yang seolah tidak memiliki makna apapun

Ibarat orang yang nonton sandiwara,ia hanya melihat beragam realitas adegan diatas panggung sebagai "apa adanya-sebagaimana yang dilihat" tapi tidak mau mendalami makna ceritanya atau sekedar menilai mana antagonis dan protagonis.Maka ceritera sandiwara itu "nihil"-tanpa makna baginya.Sedang sang pembuat ceritera ingin menyampaikan pesan yang bernilai melalui ceritera tsb.Sama halnya dengan Tuhan-kalau dlm konsep agama- yang mendesain realitas sedemikian rupa itu supaya manusia dapat membuat penilaian dengan perangkat berpikir yang dianugerahkan kepadanya.Maka, semua bentuk filosofi-pemikiran yang mengarah pada pembunuhan karakter nilai makna dibalik realitas sudah pasti akan kontra utamanya dengan agama wahyu-yang sangat mengkonsep nilai makna

Maka (bila menolak prinsip nilai nilai dualistik) pertanyaan pertama adalah; Lalu apa fungsi dari akal pikiran yang membedakan secara tegas manusia dengan binatang ?
Karena selama ini dengan akal dan budi nya manusia   bisa menilai sesuatu sebagai benar atau salah,baik atau buruk,dlsb.-yang lalu membuat manusia mengenal konsep konsep universal semisal kebenaran,etika,moral-Semua konsep fundamental tsb hanya bisa berdiri diatas nilai nilai dualistik yang difahami bersifat mutlak dan pasti adanya.Kebenaran tak bisa berdiri diatas landasan prinsip nihilisme-absurdisme seperti cerita sandiwara tak bisa dimainkan tanpa plot ceritera yg sesuai misi sang pembuat skenario

Dan,Karakter dari agama wahyu adalah ajaran dengan penilaian yang tegas terhadap persoalan benar-salah, baik-buruk-karena ini menyangkut dengan diberikannya akal serta nurani pada manusia

.....

Apakah ada orang orang dengan filosofi cara pandang seperti diatas ?

Jawabnya; Ada-bahkan eksist secara nyata

Bahkan mereka dengan sengaja mendesain argument pemikiran tersendiri untuk menegaskan filosofinya-dan menjadikannya nyaris sebagai "agama" atau pedoman hidup

Pertama mereka menolak adanya nilai "mutlak" atau "hakiki" dengan alasan bahwa semua yang ada dan terjadi berdiri diatas relatifitas-semua adalah proses yang sedang berubah dan terus mengalami perubahan-Tak boleh ada yang ditetapkan sebagai nilai mutlak dan pasti

Sedang sebagaimana kita tahu konsep besar bernama "Kebenaran" itu hanya bisa berdiri diatas sesuatu yang bernilai mutlak-pasti-baku-permanen.Maka kebenaran hakiki adalah suatu yang nilai nya bersifat kekal-tidak berubah oleh situasi dan zaman

Contoh; Dari sejak manusia ada hingga saat ini yang dinamakan kejahatan itu tetap selalu ada karena manusia di zaman manapun memiliki apa itu hawa nafsu.Sebagaimana halnya di tiap zaman manapun kebaikan selalu ada karena manusia memiliki nurani dan akal budi

Itu adalah contoh kebenaran hakiki yang tidak akan pernah bisa diruntuhkan oleh model pemikiran-filosofi-sistem metafisika hingga teori sains yang bagaimanapun

Ada fihak yang mengembangkan filosofi-model pemikiran semisal absurdisme,relativisme,nihilisme,kasunyataan,dlsb untuk mengaburkan bahkan melenyapkan jejak serta makna "kebenaran hakiki" yang saya maksud,Tapi dimata orang orang yang menggenggam erat prinsip akal budi-hati nurani yang namanya nilai kebenaran yang bersifat mutlak-pasti itu ada,Karena kalau dibikin absurd apalagi dianggap tidak ada maka makna keberadaan akal budi serta nurani yang melekat dalam diri manusia mesti dipertanyakan

Jadi ada hubungan paralel antara realitas dengan peralatan berpikir yang dimiliki manusia-Ini ditegaskan dlm konsep agama wahyu-Tuhan mencipta kehidupan karena punya tujuan dan manusia yang diberi amanat untuk mengenalinya,Tapi nihilis memutus rantai hubungan eksistensial tsb,mereka berupaya memilah antara realitas dengan alam pikiran manusia- dianggapnya semua prinsip nilai yang dibuat manusia "hanya akal akal an"

Diantara mereka ada yang mengkonsep ajaran kasunyataan,realitas dianggap mesti dikosongkan dari nilai nilai fundamental yang berlawanan semisal benar dan salah,baik dan buruk-realitas harus dinilai "apa adanya" sebagai rangkaian sebab yang mengikuti kondisi-bukan mengikuti grand design Ilahi yang berujung penilaian benar-salah yang tegas-hitam putih sebagaimana konsep agama wahyu

Jadi sebenarnya nihilisme,absurdisme, skeptisisme,itu pemikiran yang semua bahu membahu bergabung untuk meruntuhkan apa yang dalam agama wahyu utamanya di konsep sebagai "kebenaran hakiki".Bila kebenaran itu mesti seperti matahari yang bersinar terang benderang maka pemikiran pemikiran negatif tsb ibarat awan yang berupaya menghalangi sinarnya

Bila mau faham secara detail bagaimana sub argumentasi dari pemikiran pemikiran negatif (dlm pandangan agama) itu anda dapat saksikan di group group debat,Para pengusung nihilisme,absurdisme biasanya bergabung dengan fihak yang misal mempraktekkan prinsip materialisme dan prinsip apapun selama masih sesuai dengan filosofi cara pandang mereka

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun