Jadi untuk menyadari misal adanya mekanisme  dunia indera atau mekanisme biologis saja perlu sesuatu dibalik indera dan dibalik mesin biologis tubuh yaitu pikiran,Dan pikiran sebagai "saksi" tentunya mesti sesuatu yang diluar dari yang disaksikannya
Kita umat manusia bisa memiliki ilmu pengetahuan tentang materi,tentang alam semesta,tentang hukum fisika sampai tentang teknologi itu karena ada sesuatu dibalik materi yang kita ketahui atau kita olah tersebut
Seseorang menjadi ateis, skeptis, atau beriman bukan karena struktur neuron di otaknya bekerja, melainkan karena pergumulan pikiran dalam jiwanya
Gerak pikiran mungkin menimbulkan aktivitas listrik di otak, tetapi bukan sebaliknya-Bukan karena adanya aktifitas elektrik di otak seseorang lalu misal memiliki filosofi atau ideologi tertentu
Jika intuisi dikatakan produk otak, maka seolah ada bagian otak yang bisa berpikir di luar kesadaran kita. Padahal intuisi adalah kilatan pengetahuan nonlinier- suatu bentuk "penglihatan dalam" yang justru melampaui kerja analitis otak.
......
KETERBATASAN SAINS DALAM ANALISA PIKIRAN
Kaum materialis kerap mengklaim bahwa kesadaran, akal budi, dan hati nurani hanyalah hasil kerja otak. Tetapi ini lebih merupakan klaim filosofis ketimbang temuan empiris.
Tak ada bukti ilmiah bahwa otak memproduksi kesadaran seperti pabrik menghasilkan barang atau produk tertentu.Klaim "jiwa produk otak" tidak dapat dipertanggungjawabkan secara metode empiris-kecuali sebatas klaim
Neurosains, sejauh ini, hanya dapat mengamati sinyal aktivitas otak-bukan isi pikiran, bukan arah kesadaran.
Kita bisa melihat bagian otak yang aktif saat seseorang berpikir, tetapi tidak pernah tahu apa yang sedang dipikirkan.
Karena itu, neurosains bukan ilmu empiris murni seperti fisika atau kimia. Ia berdiri di antara pengamatan dan tafsir; antara biologi dan filsafat.
---
PENUTUP