Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Pikiran,Sang pengamat materi

9 Oktober 2025   12:37 Diperbarui: 9 Oktober 2025   12:37 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi untuk menyadari misal adanya mekanisme  dunia indera atau mekanisme biologis saja perlu sesuatu dibalik indera dan dibalik mesin biologis tubuh yaitu pikiran,Dan pikiran sebagai "saksi" tentunya mesti sesuatu yang diluar dari yang disaksikannya

Kita umat manusia bisa memiliki ilmu pengetahuan tentang materi,tentang alam semesta,tentang hukum fisika sampai tentang teknologi itu karena ada sesuatu dibalik materi yang kita ketahui atau kita olah tersebut

Seseorang menjadi ateis, skeptis, atau beriman bukan karena struktur neuron di otaknya bekerja, melainkan karena pergumulan pikiran dalam jiwanya
Gerak pikiran mungkin menimbulkan aktivitas listrik di otak, tetapi bukan sebaliknya-Bukan karena adanya aktifitas elektrik di otak seseorang lalu misal memiliki filosofi atau ideologi tertentu

Jika intuisi dikatakan produk otak, maka seolah ada bagian otak yang bisa berpikir di luar kesadaran kita. Padahal intuisi adalah kilatan pengetahuan nonlinier- suatu bentuk "penglihatan dalam" yang justru melampaui kerja analitis otak.

......

KETERBATASAN SAINS DALAM ANALISA PIKIRAN

Kaum materialis kerap mengklaim bahwa kesadaran, akal budi, dan hati nurani hanyalah hasil kerja otak. Tetapi ini lebih merupakan klaim filosofis ketimbang temuan empiris.
Tak ada bukti ilmiah bahwa otak memproduksi kesadaran seperti pabrik menghasilkan barang atau produk tertentu.Klaim "jiwa produk otak" tidak dapat dipertanggungjawabkan secara metode empiris-kecuali sebatas klaim

Neurosains, sejauh ini, hanya dapat mengamati sinyal aktivitas otak-bukan isi pikiran, bukan arah kesadaran.
Kita bisa melihat bagian otak yang aktif saat seseorang berpikir, tetapi tidak pernah tahu apa yang sedang dipikirkan.

Karena itu, neurosains bukan ilmu empiris murni seperti fisika atau kimia. Ia berdiri di antara pengamatan dan tafsir; antara biologi dan filsafat.

---

PENUTUP

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun